"Sosoknya membawa kebahagiaan"
~Happy reading~
Hari ini, Hwa Young pergi ke sekolah. Sungguh menyebalkan, sebenarnya ia tak bersemangat untuk pergi ke sekolah. Untuk apa pergi kesana karena yang ia dapatkan pertama kali pasti makian dan hinaan karena dirinya yang lemah.
Tapi Hwa Young sadar, mau tidak mau ia harus tetap bersekolah demi bunda dan kakaknya yang telah berusaha menyekolahkan dirinya.Baru saja ia memasuki area sekolah, datanglah Minju bersama Lia menghampirinya.
Brukk
Mereka menendang kaki Hwa Young hingga jatuh tersungkur.
"Halo..., lo dateng lagi ya ternyata. Gimana? Udah sembuh penyakitnya?" ucap Lia dengan smirk hinaan.
Minju menunjuk-nunjuk dahi Hwa Young, "Udah tahu penyakitan, ngapain sekolah? Ngerepotin doang tahu gak?"
Mereka terus melontarkan hinaan dan tertawa mengejek lalu pergi.
Sedangkan Hwa Young hanya diam dan berusaha untuk tidak menangis, ia tidak boleh menangis, ini masih pagi.Mungkin kalian bisa bilang bahwa Hwa Young lemah dan penakut, disaat ia dibully seperti tadi ia hanya diam.
Tapi memang begitulah Hwa Young, memangnya apa yang bisa ia lakukan? Dia gadis penyakitan, jika ia melawan akan memperburuk keadaan dan kembali terluka."Kamu gak apa-apa," ucap seseorang yang mengulurkan tangan. Tangan yang terulur tersebut berwarna eksotis.
Hwa Young mendongak, melihat siapa yang ada didepannya.
"Ayo aku bantu berdiri."
Orang itu membantu Hwa Young berdiri.
"Ka.. Kamu kan yang kemarin..," ucap Hwa Young berusaha mengenali lelaki yang ada didepannya.
"Ah iya, aku Haechan. Salam kenal ya. Aku murid baru disini. Bisa kamu tolong antar aku ke ruang kepsek?" tanya Haechan.
"Ah, Haechan. Ayo, aku antar, kebetulan kelasku juga dekat dengan ruang kepsek."
Hwa Young jalan terlebih dulu dan Haechan mengekorinya dari belakang.
Saat di lorong kelas, terdengar bisikan para murid yg membicarakan Hwa Young.
"Ehh si penyakitan udah masuk sekolah tuhh," bisik salah satu murid perempuan.
"Masuk sekolah buat apa sih? Biar masuk rumah sakit lagi? Miris ya.." ejek salah satu murid. Hingga membuat orang-orang sekitarnya tertawa.
Yah, begitulah nasib Hwa Young di sekolah. Selalu dihina dan dicaci maki karena keadaan fisiknya yang lemah.
Tapi meski hinaan itu selalu dilontarkan pada dirinya, ia selalu berusaha untuk kuat. Fisiknya mungkin lemah, tapi mentalnya selalu ia jaga untuk kuat."Gausah dengerin mereka ya," ucap Haechan. Lelaki tersebut secara tiba-tiba memasangkan airpods di kedua telinga Hwa Young. "Dengerin aja lagu ini biar kamu rileks"
Hwa Young tak menolak, ia membiarkan Haechan memasangkan airpodsnya dan memutarkan lagu.
Lagu Loco&punch 'say yes'.
Lagu tersebut memang merdu dan membuat rileks. Bahkan Hwa Young sendiri tenggelam dalam lantunan lagu tersebut. Dia pun bersenandung.
"uuuu... I need you.. Uuu.."
"Suaranya merdu juga," ucap batin Haechan.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise - Haechan [TERBIT]
Fanfiction"Hidup adalah sesuatu yang harus kita jalani dan syukuri." - begitu katanya. Kata dia yang selalu kuat meski semesta menerkamnya dengan rasa sakit bahkan ketidak adilan. Dia yang katanya berjanji tidak akan pergi. Dia yang memberi tahu bahwa mataha...