"Gak ada yang melarang kamu bermimpi, hanya lingkungan saja yang terlalu menghakimi." - Doyoung
~Happy reading~
Tepat kali ini Haechan dan Hwa Young sedang menuju ruangan musik. Kelas telah usai, Hwa Young memaksa untuk ikut menemani Haechan di ruangan musik. Ia ingin tahu anggota tim musik untuk Haechan siapa saja. Dan karena itu, ia meminta Taeyong untuk menjemputnya dengan telat.
"Mark?!"
"Yes? That's me. What's wrong?" Mark melihat ke arah pintu ruangan musik. Melihat siapa orang yang memanggilnya.
Dan tak lain, orang yang memanggil Mark adalah Hwa Young terkejut, di ruangan musik ada Mark, Jaemin,dan Renjun, ada juga Bapak kepala sekolah disana.
Jaemin sendiri sebenarnya hanya datang untuk mengurus keperluan saja. Bukan tergabung ke dalam tim musik.
"Hwa Young kamu mau melihat mereka?" tanya Pak Kepala Sekolah yang sepertinya heran dengan kedatangan Hwa Young.
"Sore pak." Hwa Young memberi salam terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan pak kepsek. "Ya pak, saya menemani Haechan sekaligus melihatnya bermain musik."
"Begitu, tidak apa-apa. Bapak izinkan." ucap Pak Kepala Sekolah. "Jadi, Haechan, tim kamu adalah mereka, mereka fasih berbahasa Indonesia. Sesuai dengan apa yanv saya inginkan, saya ingin untuk ulang tahun sekolah harus ada persembahan lagu Indonesia. Saya melihat vidiomu yang viral dan mempercayakan semua ini padamu. Bebas saja lagunya asal Indonesia dan bagus. Sekian dan terima kasih. Bapak pamit, bapak percaya kepada kalian." Pak kepsek pun menjelaskan lalu pamit pergi.
Hwa Young sendiri sebenarnya keberatan dengan ini. Ia masih tidak mempercayai Mark. Namun ini tidak dapat diganggu gugat, yang dapat ia lakukan adalah percaya Haechan akan baik-baik saja, ia juga berharap bahwa jika ada Renjun mungkin akan aman.
"Jadi mau lagu apa?" Tanya Renjun.
"Lo yang kepilih pertama, lo vokalnya, lo juga sekaligus leader." ucap Mark.
Dari rencana awal, Bapak Kepala Sekolah memang memilih Haechan yang pertama untuk membuat tim musik. Lalu ditambahlah Renjun dan Mark.
"Lagu 'Laskar Pelangi' saja. Itu lagu yang sangat bagus karena tentang mimpi," jawab Haechan
"Cukup menarik, gue suka lagu itu." ucap Jaemin yang sedari tadi memperhatikan. Ia sendiri memang tahu lagu itu dan bahkan kedua temannya yang ada disana yakni Mark dan Renjun pun juga tahu.
"Kita coba saja dahulu latihan pertama, aku yang akan bernyanyi dan kalian memainkan alat musik. Dan sebelum itu aku harus merekamnya, ini latihan pertama dan harus menjadi kenangan," Haechan pun mengeluarkan kameranya.
"Biar aku aja yang rekam, kamu latihan sana," Kamera pun diambil alih oleh Hwa Young dan gadis itu sedikit mundur lalu mencari tempat yang tepat untuk mengambil posisi yang pas dan merekam.
Haechan beserta yang lainnya mulai berlatih, latihan pertama masih agak kaku dan kacau. Beberapa dari mereka agak lupa dengan nada dari lagu. Tapi tidak apa, namanya latihan pertama. Dengan latihan lebih sering lagi mereka pasti bisa.
Hwa Young sendiri duduk dengan manisnya di kursi dengan merekam mereka yang sedang berlatih. Di belakangnya ada pula Jaemin yang menonton. Terkadang kaki Hwa Young dihentakkan kecil mengikuti alunan nada lagu yang berbunyi. Ia terbawa dengan alunan musik yang berbunyi.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise - Haechan [TERBIT]
Fanfiction"Hidup adalah sesuatu yang harus kita jalani dan syukuri." - begitu katanya. Kata dia yang selalu kuat meski semesta menerkamnya dengan rasa sakit bahkan ketidak adilan. Dia yang katanya berjanji tidak akan pergi. Dia yang memberi tahu bahwa mataha...