"Apakah rela adalah suatu hal yang mudah?"
~Happy reading~
Kematian merupakan hal yang pasti akan dialami oleh setiap manusia. Hal juga kejadian yang akan membawa kesedihan. Hidup tidaklah abadi, tidak juga berakhir dengan happy ending. Yang ada adalah sad ending, sebab pada akhirnya manusia pasti mati.
Tepat setelah kematian Haechan tidak ada yang baik-baik saja. Semuanya diselimuti duka yang mendalam, kenangan baik yang Haechan tinggalkan seolah menjadi luka indah bagi sekitarnya. Penyesalan datang kepada keluarga Haechan, mereka terlambat menyayangi sosoknya yang begitu harga.
Doyoung sendiri benar-benar terpukul atas kepergian adiknya. Adiknya meminta untuk dijemput tanpa ia mengerti arti jemput yang sebenarnya. Andai saja ia paham dengan arti jemput itu, mungkin ia tidak akan pulang ke rumah, ia akan memilih menghabiskan waktunya bersama sang adik, mendekap adiknya dalam pelukan hangat, menemani adiknya untuk yang...
Terakhir?
Kini semuanya sirna, musik, pelukan, pujian, dukungan, semuanya yang ia akan berikan terhadap adiknya sirna. Ia tidak bisa memberikannya ketika sosok itu telah tidak ada. Ia hanya bisa mendekap foto sang adik juga menggenggam erat secarik surat yang ia temukan beberapa hari lalu dalam laci. Surat penuh haru yang Haechan tulis untuk dirinya.
Hai kak! Udah lama kita gak main musik bareng lagi. Udah lama kita gak ngobrol hangat lagi. Yahh Haechan tahu kalo mungkin hal itu gak pantas Haechan dapat, soalnya Haechan anak yang bodoh, beda sama kakak. Kakak pasti malu punya adik kayak Haechan. Jadi itu sebabnya kakak menjauh. Tapi kak, jujur aja Haechan kangen sama kakak. Haechan mau kita kayak dulu lagi, sekali aja gapapa, yang penting itu terjadi sebelum Haechan pergi.
Haechan nulis surat ini dadakan, tapi ide juga perasaan udah ada dari lama. Haechan malu kalau sampai kakak baca suratnya, jadi Haechan simpan di tempat tersembunyi. Pengennya sih kakak gak baca karena Haechan malu, tapi kalo kakak baca juga gapapa, Haechan bersyukur, semoga kakak baca surat ini waktu Haechan masih ada.
Hari ini Haechan pergi lomba, tolong do'ain semoga berhasil ya kak. Segitu aja dari Haechan. Haechan sayang kakak.
Untuk: Kak Doyoung tersayang♡
~Tertanda, Haechan~
Haechan sudah tidak merasakan sakit lagi, Doyoung sadar akan itu. Akan tetapi sepertinya rasa sakit itu berpindah kepada dirinya, sebab setelah kematiannya ia dilanda rindu yang hebat juga kesedihan. Ia kini mengerti dengan penderitaan juga rasa sakit adiknya semasa hidup, meski penderitaan yang Doyoung alami masih belum seberapa.
"Chan, bisa kamu kembali? Kakak pengen peluk kamu, kamu bisa berbagi sakit itu sama kakak. Jangan disembunyiin sendiri."
~~•~~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise - Haechan [TERBIT]
Fanfiction"Hidup adalah sesuatu yang harus kita jalani dan syukuri." - begitu katanya. Kata dia yang selalu kuat meski semesta menerkamnya dengan rasa sakit bahkan ketidak adilan. Dia yang katanya berjanji tidak akan pergi. Dia yang memberi tahu bahwa mataha...