delapan belas

16.5K 2.4K 1K
                                    

Baca sampe akhir ya

Happy Reading.

°°°°

Kini Mey, Dean, Deon dan alika, sedang berada di mobil untuk pulang ke rumahnya.

(Jadi gini, Deon nyetir, alika ada disamping Deon, Mey dan Dean berada di jok belakang gitu, ngerti gak?)

Clingg

Handphone Dean berbunyi pertanda ada yang chat dirinya.

Dean membuka layar ponselnya lalu memasuki room WA nya.

"Mey, besok katanya lu harus datang ke kantor polisi buat nyaksiin sidang chika" ucap Dean pada Mey.

Mey melirik kearah Dean. "Secepat itu? " tanya Mey.

Dean mengangguk. "Bagus dong, chika bakal cepet cepet di penjara" ucap Dean.

Mey menggeleng, "Dean, gue berubah fikiran deh, gue bakal cabut tuntutannya" ucap Mey. Membuat Dean, Deon dan alika membulatkan matanya.

"Lo gila? Tinggal selangkah lagi lo bakal tenang karena chika di penjara" ucap alika geram.

"Gak gitu, gue pengen bales dendam dengan tangan gue sendiri" ucap Mey. "Kalo di fikir fikir chika itu enak tau,makan gratis di penjara" lanjutnya.

Alika hanya mengedikan bahunya acuh. "Terserah deh pusing gue sama fikiran lu" ucap alika.

"Terus kalo chika gak di penjara apa rencana lu? " tanya Dean.

Mey melirik ke arah Dean. "Ya, kita siksa batinnya, sekalian sampai dia gila"ucap Mey tidak ada beban.

Dean mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu mengangkat bahunya acuh.

••••

Kini Dean, Deon dan Mey sudah berada di rumahnya. Tadi sebelum pulang ke rumah mereka terlebih dahulu mengantarkan alika.memang,rumah mereka se arah.

Dean, Deon, dan Mey keluar dari mobilnya. Mereka berjalan masuk kedalam rumahnya.

Mey membuka pintu mansion nya. Pemandangan yang pertama Mey, Dean dan Deon lihat yaitu kedua orang tua yang sedang duduk di ruang tamu.

Mey mengerutkan keningnya heran.

" mamih, papih. Ngapain kalian masih disini belum tidur? "Tanya Mey dan di angguki oleh Dean dan Deon.

Mamih Mey mendongkak melihat ke arah Mey. Ia menatap Mey, Dean dan Deon secara bergantian.

" ada yang mau papih bicarakan sama kalian"ucap teo~papih Mey. "Sini duduk dulu" lanjutnya.

Mey berjalan mendekati sofa dan di ikuti oleh Dean dan Deon di belakangnya.

"Mau bicara apa? Mih, pih? " tanya Mey melihat kearah mamih papih secara bergantian.

Papih Mey menghembuskan nafasnya. "Mey" ucap teo menatap Mey. "Kamu bukan anak kandung kita" lanjutnya.

Mey memelototkan matanya. Entah kenapa ada rasa sakit di hatinya, mungkinkah itu persaan Mey yang asli? Ah dia juga tidak tahu.

TransmigrationMey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang