Sembilan

20.3K 3.1K 1.4K
                                    

Pliss mood banget woi baca komenan kalian😭.

Ucapkan author cantik cepat!!!!

Happy Reading.

Hari minggu adalah hari yang membuat senang semua orang tapi tidak untuk Mey.

Kini Mey sedang berada di dapur berperang dengan barang barang yang ada di dapur seperti wajan, kompor, pisau, piring, paku, palu, obeng, atau bisa di sebut dengan Mey sedang masak.

Mulut Mey tidak berhenti mengoceh.

"Rumah gede, pembantu cuti, mamih papih di luar negri. Miris banget hidup gue, ampe masak masak aja harus sendiri. " ocehnya. "Tu juga, punya abang kaga guna banget,main nyuruh nyuruh aja." kesalnya sambil menuangkan nasi goreng ke dalam piring.

Mey berjalan menuju meja makan membawa nampan.

Lalu ia memberikan nasi goreng kepada kakaknya.

"Silahkan di makan tuan tuan" ucapnya dengan senyum terpaksa.

"Nah, gini dong. Jadi adik itu harus guna, jangan nyusahin abangnya doang" ucap Dean lalu memasukan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Ngomong ngomong nasi goreng lu enak juga, ntar kapan kapan buatin lagi ya" ucap Dean.

"Berasa jadi babu gue" gumam Mey pelan.

"Hah apa apa? " teriak Dean pada Mey.

"Enggak enggak itu tadi kucing bertelur" ucap Mey, Dean mengangguk.

"Oh" polosnya.

Hening, yang menggambarkan suasana di meja makan. Tiga tiganya sibuk dengan fikiran nya masing masing. Mey sedang memikirkan Bagaimana dia bisa mendapatkan bukti bahwa chika lah yang sudah membunuh arga, Deon sedang memikirkan apakah kalau dia minta maaf pada Mey bakal memaafkannya, dan si kampret Dean daritadi ngoceh gak jelas mengomentari nasi goreng Mey.

"Mmm bang, Mey izin keluar dulu ya" izin Mey memecahkan keheningan.

Dean mendongkak melihat kearah Mey.
"Mwau kwemana lwo?" tanya Dean dengan mulut penuh.

"Jalan jalan aja cari angin" ucap Mey.

Dean mengangguk. "Oh yaudah pergi aja" ucap Dean yang di angguki Mey.

Mey melirik kearah Deon yang sedang memerhatikan ya. "Boleh kan bang? " tanya Mey pada Deon. Deon mengangguk.

Mey tersenyum senang. "Huhuhu makasih" ucapnya lalu berdiri.

Cupp

Cupp

Mey mencium pipi Dean Deon secara bergantian.

"Bayy abang" ucap Mey meninggalkan abang abangnya yang sedang diam mematung.

"Jantung gue anjir, jangan ampe gue suka ama adek sendiri" batin dean memegang dadanya.

"Fiks, gue harus minta maaf sama Mey. "Batin Deon memegang pipi nya.

Tumben akur~author.

TransmigrationMey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang