Him and The Truth

70 22 9
                                    

"Kai Kamal Huening?"

Yeonjun menyandarkan punggungnya pada sandaran jok. Menatap kosong keluar jendela, melihat banyaknya murid yang berlalu lalang memasuki sekolah.

"Benar."

"Semua bukti-bukti mengarah kepadanya."

Hueningkai, entah mengapa Yeonjun tidak bisa percaya dengan omongan yang di lontarkan oleh polisi tersebut.

Mana mungkin Hueningkai berbuat demikian? Pemuda itu hanya seorang remaja berusia 15 tahun, yang terlihat tak tahu menahu tentang apa. Mana mungkin hal sekeji itu di lakukan oleh remaja seusianya?

Lalu, jika memang benar berbuat demikian, lantas apa yang mendasari pemuda itu untuk melakukannya? Apakah sang Adik, Yeonji pernah melakukan sebuah kesalahan padanya?

Yeonjun tidak tahu sama sekali. Kepalanya pening memikirkan semua masalah yang kini malah semakin rumit.

Tok tok tok

Pemuda itu menoleh tatakala mendapati kaca mobilnya yang di ketuk. Mendapati pemuda bermarga Yoon yang tengah menerwang kaca jendela mobil.

Yeonjun mengacungkan ibu jarinya, kemudian pemuda itu beranjak keluar dari dalam mobil, berjalan menghampiri si pengetuk tadi lalu mereka melangkah memasuki sekolah.

"Kenapa lo, Bang? Lesu amat," tanya Taehyun, memulai pembicaraan.

"Lo percaya gak, kalau chairmate lo yang udah bunuh Adek gue?" tanya balik Yeonjun sedikit berbisik.

Taehyun menoleh ke arah Yeonjun kala pertanyaan itu masuk ke pendengarannya.

Chairmate-nya? Apa yang di maksud Yeonjun adalah Hueningkai?

"Sesuai apa yang ada di pikiran lo." Yeonjun membelokkan langkahnya, berjalan menuju tempat biasa mereka berkumpul. "Gue juga gak percaya. Tapi, Om Doyoung yang bilang begitu," lanjutnya.

Pemuda itu menghentikan langkahnya, menatap pemuda yang sedang mereka bicarakan tengah duduk sembari berkutat dengan buku di tangannya.

"Kai Kamal Huening pelakunya," tegas pemuda itu.

Yang merasa di sebut lantas mendongak, menatap dua orang yang entah sejak kapan sudah berada di sana.

Hueningkai mengerjap-erjap, tidak mengerti dengan keadaan sekarang. "Ke … kenapa, Bang?"

"Kai?" Yeonjun berjalan menghampiri pemuda itu. Mencengkram kerah kerah baju milik Hueningkai, menatap wajah kebingungan si empunya.

"Ada apa—"

Hueningkai menghentikan ucapannya, menutup mata erat kala kepalan tangan milik Yeonjun melayang ke arahnya.

Namun, lama dia tak merasakan sesuatu menghajarnya. Lantas membuka kedua mata perlahan, melihat kepalan tangan itu yang berada tepat di depan wajahnya, hampir mengenai dirinya.

"Bang …," panggilnya lirih.

Yeonjun menghempaskan kerah baju Hueningkai, dia mengalihkan pandangannya.

"Adek gue punya salah apa sama lo?" tanyanya setelahnya. "Kalau lo punya dendam ke gue, lampiasin aja ke gue, jangan ke Yeonji!"

"Gue gak—"

"Ada apaan, nih?"

Seorang pemuda lainnya tiba-tiba datang, itu Beomgyu. Pemuda itu memandang semua orang di sana heran. Bingung dengan atmosfer di sekitar yang menurutnya terlalu tegang dan serius.

[√] Can't You See Me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang