Father

81 21 7
                                    

Crush

"Bang Yeonjun!"

Semua yang ada di sana terdiam, suasana mendadak hening kala teriakan itu terdengar.

Yeonjun memejamkan kedua matanya, menarik napas dalam lalu mengeluarkannya perlahan. Dirinya jatuh terduduk, dengan cairan kental berwarna merah pekat yang mulai merembes menodai seragam sekolahnya.

Badannya ambruk namun, di tahan oleh Soobin di belakang. Di lihatnya Taehyun dan Soobin yang kini memandangnya dengan gurat kekhawatiran, dan Beomgyu membulatkan mata terkejut dengan langkah berangsur mundur.

Di raihnya besi yang menancap pada perutnya, mencoba melepaskan tusukan itu. Dan demi apapun, Yeonjun bertaruh bahwa rasanya amat teramat menyakitkan, perih serta nyeri yang dirasakan hingga akhirnya benda itu terlepas, dengan berlumur darah.

Yeonjun menahan napasnya. "Beomgyu si*lan!" gumamnya, sebelum kegelapan menenuhi penglihatan.

+×+


Dua orang itu duduk pada kursi ruang tunggu. Mereka sama-sama gundah menunggu kabar dari dokter yang tak kunjung keluar dari dalam ruang UGD. Hanya ada beberapa para perawat yang mondar mandir keluar masuk ruangan itu.

Mereka takut jika terjadi sesuatu pada Yeonjun. Terlebih lagi Soobin, dia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri karna, bagaimana pun semuanya di mulai dan di akibatkan olehnya.

Sebuah derap kaki terdengar, mengalihkan atensi keduanya pada seorang lelaki yang berlari menghampiri mereka. Atau mungkin, hanya pada Taehyun, tidak menyadari kehadiran pemuda yang berada di samping pemuda bermarga Yoon itu.

"Yeonjun gimana?!" tanyanya dengan napas tak teratur.

Taehyun bangkit, dia menggeleng pelan. "Belum ada kabar terbaru, Bang."

Taehyung mengusap wajahnya kasar, menghela napas berat bersamaan dengan air mata yang lolos dari pelupuknya.

"Kenapa ini bisa terjadi lagi, sih?!" monolognya, takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Yeonjun.

Oh, tidak, dirinya tidak mau kejadian yang terjadi pada Yeonji terulang juga pada Yeonjun. Dia takut dan … belum siap untuk kehilangan adiknya lagi.

Luka lama masih belum sembuh, kini luka baru muncul kembali pada titik yang berbeda.

Taehyung membuang mukanya, namun, pandangannya justru teralihkan pada sosok pemuda jakung yang kini tengah berdiri sembari menatapnya.

Dia menatap tak percaya, detik setelahnya rahangnya mengeras dengan tangan terkepal kuat.

Menghampiri pemuda itu—Soobin, lalu melayangkan satu tinjuan pada rahang itu.

"Lo!" Menunjuk Soobin yang kini terduduk di lantai akibat pukulannya.

"Belum puas lo, hah?!" teriaknya. "Belum puas lo hancurin keluarga gue?! Mau lo apa, sih, Anj*ng?!"

Taehyun memegangi Taehyung yang terlihat marah besar, menahan lelaki itu yang hendak melayangkan kembali pukulan pada Soobin. "Tenang, Bang!"

"Lepas lo, Tae! Jangan buat gue tambah emosi!" peringatnya.

"Gue enggak akan lepasin lo, Bang! Tenangin dulu emosi lo! Jangan sampe lo—"

"Lo belain dia?!" Taehyung balas menatap sengit ke arah Taehyun.

Yang di tanya begitu lantas menggelengkan kepalanya cepat. "Gue gak belain siapapun."

Taehyung hendak angkat suara lagi, tapi langsung di sela oleh Taehyun, "Lo salah paham."

"Gini, intinya, bukan Bang Soobin pelakunya dan ini semua cuman fitnah."

[√] Can't You See Me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang