#01

83 21 69
                                    

♡Happy Reading♡

*****

"Ryuna? Udah siap semuanya?" Panggil Raillie -mama Ryuna.

"Sudah ma."

"Yaudah kalo gitu berangkat gih, udah di tunggu Azura sama Dhira di luar," Ucap Raillie sambil merapikan rambut anaknya.

"Iya ma. Oh iya, nanti aku pulangnya agak malem ya, biasa jalan jalan bentar," izin Ryuna cengengesan.

"Yauda, jangan jauh jauh. Kita masih satu bulan di Bandung, nanti tersesat."

"Iya, yauda ku berangkat dulu."

"Hati hati di jalan."

"Siap."

Ryuna pun berjalan menuju mobil sahabatnya itu. Lalu mereka pun segera berangkat ke kampus, karna matahari sudah terik.

"Tumben di gerai, biasanya aja diiket kayak ekor kuda," ucap Dhira begitu melihat rambut Ryuna. Yang di sindir hanya mencebikkan bibirnya.

"Gapapa sekali kali. Gua juga bosen kali diiket mulu, yang ada rambut gua lungset kek baju ga di setrika," keduanya pun tertawa mendengar ucapan Ryuna.

"Gausa ketawa, gua sumpahin ke tabrak mampus lu."

"Heh sembarangan aja," Sinis Azura yang lagi menyetir.

Tak lama, ada kendaraan yang mengejar mereka dari belakang. Dhira menolehkan pandangannya, lalu menepuk bahu Azura cepat.

"Eh cepetan anj kita dikejar sama buronan."

"Ha? Serius lu?"

"Iya makannya itu cepet!" Paniknya.

Azura pun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata. Lalu tak sengaja Ryuna melihat nenek nenek yang sedang menyebrang di jalanan.

"Eh Zura berhenti!"

'Zrttt'

Mobil pun berhenti mendadak begitu mendengar ucapan Ryuna. Mereka pun terdiam dan mengatur nafas masing masing.

"Astaga, lo kenapa si Ryun?" Omel Azura.

"Sorry, gua tadi liat ada nenek nenek nyebrang tadi."

"Mana? Gaada tuh?"

"Hah?"

Mereka pun menolehkan pandangannya keluar mobil. Kosong. Tidak ada seorang pun disana kecuali para mobil yang berkendara.

"Heh seriusan gaada?" Tanya Ryuna memastikan. Dhira dan Azura pun mengangguk.

"Lah terus yang gua liat apaan dong?" Lanjutnya.

Mereka pun mengangkat bahunya, tanda bahwa mereka tidak tau. Lalu setelahnya mereka mengecek jam yang ada di mobil.

"Jam set10 nih, balik apa lanjut?" Tawar Azura.

"Lanjut lah, yakali balik. Cuman ketinggalan setengah jam pelajaran doang," Jawab Dhira. Azura pun mengangguk dan melanjutkan perjalanan.

Ryuna pun terdiam, masih terpikirkan oleh sosok nenek yang tadi. Ia yakin bahwa ia melihat sosok itu dengan jelas.

'Perasaan gue aja kali' -batinnya.

'Perasaan gue aja kali' -batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang