#17

12 4 0
                                    

♡Happy Reading♡

*****

Danis membawa Dhira ke taman rumah sakit. Mereka duduk di sebuah taman yang terdapat beberapa pot bunga di depannya. Cantik sekali.

Lampu taman di rumah sakit pun menyala, karna langit yang mulai gelap. Dan itu menambah suasana menjadi indah karna matahari yang mulai turun.

Dhira sempat terpukau dengan apa yang di lihatnya. Sesekali ia tersenyum melihat sekitar. Danis yang melihatnya pun ikut tersenyum, tak ingin mengganggu Dhira yang begitu menikmati pemandangan di sekelilingnya.

Setelah puas, Dhira pun menolehkan pandangannya ke Danis. Menyenggol siku nya pelan. Danis yang di senggol pun menaikkan alisnya.

"Katanya mau ngomong sesuatu. Jadi ga?"

Danis tersenyum, lalu ia menghela nafasnya. "Jadi"

"Kenapa?"

Tidak menjawab pertanyaan Dhira, Danis mengambil suatu kertas di tas yang ia bawa. Lalu ia menunjukkannya ke Dhira.

"Tau kertas ini kan?"

Mata Dhira membulat. Lalu ia hanya cengengesan sambil mengangguk. "Hehe iya, tau darimana lo?"

Danis melipat kertas tersebut dan memasukkannya ke sakunya. Lalu menatap Dhira serius.

"Tentu saja saya tau, itu kan rumah saya"

"Iya juga si..."

"Gimana caranya kamu ke rumah saya?"

Dhira sempat berpikir sejenak, "waktu itu, gue lagi ga sengaja lewat rumah lo. Terus gue liat ada pembantu lo disitu, muka nya kayak khawatir banget. Terus gue samperin dah tu, tanya kan dia kenapa. Habis itu dia ceritain semuanya deh ke gue," jawabnya jujur.

Danis memijat pelipisnya. Ia lupa bahwa ia tidak mengunci ruangan pribadinya itu. Danis yakin, pasti setelah ini kedua orangtuanya akan --ah sudahlah lupakan.

"Nis, lo gapapa?"

Danis mengangguk. "hm"

"Ra, saya minta bulan depan, tanggal 3 kamu temenin saya"

Dhira mengerutkan dahinya, "kemana?"

"Nanti kamu akan tau. Tapi yang jelas saya benar benar butuh bantuan kamu besok"

Dhira bergeming di tempatnya, sebelum meng-iyakan ajakan Danis.

"Okeh. Tapi kenapa harus bulan depan? Maksud gue kenapa ga hari ini atau lusa gitu?"

Danis mengerutkan dahinya, "kenapa memangnya?"

"Ya, lo bikin gue penasaran tau ngga"

"Nanti kan kamu bakal tau semuanya"

Dhira menggigit bibir bawah nya, 'ni orang bener bener dah bikin penasaran aja, gue kan gabisa dikasih cobaan gini ini' -batinnya.

"Udah ayo balik, udah malem juga ntr kamu masuk angin" Danis berdiri dari tempatnya. Disusul oleh Dhira di belakangnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang