#12

11 4 0
                                    

♡Happy Reading♡

*****

Ryuna terbangun dari tidurnya. Lalu ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur, mengisi tenggorokannya yang kering dengan air dingin.

Ryuna melihat jam dinding yang berada di belakangnya, jam 1 pagi. Lalu ia menguap dan berniat untuk kembali ke kamarnya. Pergerakannya terhenti karna ia mendengar kegaduhan dari kamar adiknya.

Toktoktok!

"Sa! Raksa!" Panggilnya. Tak lama, Raksa pun keluar dari kamarnya.

Ryuna mengerutkan dahinya. "Rapi banget. Mau ngapain lo?" Tanya nya.

Raksa meneguk ludahnya kasar, tangannya sudah keringat dingin begitu mendengar suara Ryuna yang mengintimidasi.

"Heh!"

"Ah y-ya?"

"Ck lo kenapa si? Aneh banget"

"G-ga, sapa yang aneh coba"

"Lo"

"Dih"

Ryuna mengerutkan dahinya heran. Tak biasanya adiknya bersikap seperti ini malam malam.

Tinn tinn

Terdengar suara klakson mobil dari luar, Ryuna pun menolehkan pandangannya dan berniat untuk melihat ke depan. Tetapi tangannya sudah di tahan oleh Raksa.

"Eh kak jangan!" Cegat Raksa. Ryuna menaikkan 1 alisnya heran.

"Lah, napa?"

"Ya jangan aja. Biar gue aja"

Ryuna menatap Raksa dari atas sampe bawah. Membuat yang di tatap harus menetralkan jantungnya agar tidak berdetak lebih cepat.

"Yauda sana, habis itu jangan lupa di tutup lagi pintu nya" ucapnya.

Raksa menatap kakaknya tak percaya. Lalu seketika, ia mengangguk dan menutup pintu kamarnya. Lalu ia mendorong Ryuna untuk segera masuk ke kamarnya.

"Aduh duh eh lo ngapain si anj"

"Udah sana masuk kamar"

"Ya sabar dong njing"

"Heh mulutnya"

"Napa lo?"

"Ga"

Ryuna pun akhirnya masuk ke dalam kamar dan merebahkan dirinya di kasur. Berusaha menajamkan pendengarannya tetapi percuma, indra pendengarannya tidak setajam itu.

Beberapa menit kemudian, Ryuna pun bangun dari tidurnya. Ia mengecek lagi jam dindingnya. Jam 1.45. Ryuna yang penasaran pun segera keluar dari kamarnya kembali dan menuju kamar Raksa.

Ia membuka kenop pintu tersebut tetapi tak bisa. Yap, kamarnya telah dikunci oleh Raksa. Membuat Ryuna berdecak kesal dan kembali ke kamarnya dengan murung.

"Sebenernya apa si yang dia sembunyiin dari gue?" Monolognya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang