#18

9 4 0
                                    

♡ Happy reading ♡

*****

3 bulan berlalu, semua keadaan berjalan seperti biasa. Melanjutkan kuliah dan hobi masing masing. Ah, bagaimana dengan rencana mereka yang akan pergi ke luar negeri? Itu semua di batalkan, karna kondisi mereka yang belum sembuh total. Yah, meskipun perusahaan rugi besar, tetapi kesehatan anak mereka lebih utama.

Hari ini, mereka ber7 termasuk Raksa, memutuskan untuk ke danau saat selesai kuliah. Tentu saja danau yang sering di kunjungi Dylan dan Ryuna.

"Jadi, ini beneran habis selesai kuliah?" Tanya Ryuna memastikan. Semuanya mengangguk.

"Iya, gue nanti yang bawa tikar" jawab Dhira.

"Lah, ntar naik mobil sapa? Bertujuh cukup emang 1 mobil?"

"Cukup, ntar pake mobil gue" Vendra menawarkan diri.

"Ok lah kalo gitu, ntr gue suruh Raksa siap siap"

Semua mengangguk mendengar ucapan Ryuna. Setelah berdiskusi, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing dan bersiap.

Ryuna telah sampai di rumah nya, ia menemukan bahwa rumahnya sepi dan kosong.

"Ma, pa?"

Kosong. Tidak ada jawaban yang ia dapatkan. Ryuna pun memutuskan untuk ke kamar adiknya.

"Sa?"

Raksa yang sedang tiduran di kasur pun menolehkan pandangannya. "Apaan?"

Ryuna masuk ke dalam, lalu ia duduk di kursi. "Mama sama papa kemana?"

"Oh, papa ke kanada gantiin lo" jawabnya.

"Mama?"

"Nganterin papa ke bandara"

"Oh.." Ryuna mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia berdiri lalu mengulurkan tangannya, membuat Raksa mengerutkan dahinya.

"Apaan?"

"Kunci kamar sebelah, udah ga ke pake kan?" Ucap Ryuna sambil tersenyum manis.

Raksa menghela nafasnya, lalu ia bangun dari tidurnya dan memberikan kunci tersebut, "nih, gue ga buka lemari nya kok" ucapnya.

Ryuna mengambil kunci tersebut dan mengangguk. "Ok, gue percaya. Sekarang, lo siap siap. Bntr lagi kita ke rumah Dylan"

"Ha? Ngapain?"

"Ikut ke danau ga lo?"

"Sama siapa?"

"Ya sama yang lain juga"

"Oke. Yauda lo keluar sana gue mau siap siap" ucapnya sambil mendorong Ryuna keluar. Yang di dorong hanya mencebikkan bibirnya dan berjalan menuju kamar untuk bersiap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang