#08

18 5 0
                                    

♡Happy Reading♡

*****

Mereka pun telah sampai di cafe yang di maksud. Lalu mereka pun segera masuk ke dalam dan menemukan seseorang yang melambaikan tangan ke arahnya.

Mereka pun kenghampiri orang tersebut dan duduk di depannya. Seseorang itu menatap Ryuna lekat, membuat Ryuna tak nyaman, tapi ia tetap menunjukkan senyumnya.

"Dia orangnya?" Tanya tante.

"Iya tan" jawab Dylan. Ryuna hanya tersenyum kikuk.

"Siapa namanya?"

"Saya Ryuna tan"

"Ryuna? Wah cantik namanya kayak orangnya" Ryuna pun tertawa pelan menanggapi ucapan Tante.

"Oh iya, kalian satu kampus?" Tanya nya.

"Iya"

"Kenapa baru bilang sekarang si lan, kan sayang kalo orang secantik dan selembut Ryuna di sia sia-in" ucap Tante sambil menoleh ke keponakannya itu.

"Barusan ketemu 2 minggu yang lalu tan"

"Eh serius"

"Iya tan hehe"

Tante pun menganggukkan kepalanya. Lalu ia memesan beberapa dessert untuk mereka ber3.

"Kamu tau? Ryuna sangat mirip dengan dia. Hanya rambut dan cara berbicara nya saja yang berbeda. Tante lebih suka Ryuna, daripada dia. Ryuna adalah sosok yang sopan dan tante pikir dia bisa jadi seseorang yang tepat buat kamu cerita"

Dylan dan Ryuna hanya menyimak apa yang dibicarakan oleh tante. Lalu Dylan pun membuka suaranya.

"Jadi menurut tante, aku harus gimana?"

"Lupain dia, percuma kamu berharap dia kembali. Sampai kapan pun dia gaakan pernah kembali ke kamu, buka hatimu buat orang lain. Kamu juga perlu mengisi hati mu yang kosong untuk seseorang"

"Dan temukan orang yang tepat. Ryuna, meskipun dia sangat mirip dengannya. Tapi tentu saja ada yang hal yang berbeda darinya bukan?" Dylan mengangguk.

"Maka dari itu, tante harap kamu bisa lepas dari perasaan yang mengurungmu selama ini. Buka lagi perasaan mu perlahan. Terlebih lagi untuk Ryuna, tante setuju. Dan tante yakin mama kamu juga bisa menerima nya"

Ryuna hanya diam mendengarkan, lagipula ia juga tak tau siapa itu 'dia'. Daripada ia salah langkah lebih baik diam seperti apa yang di bilang Dylan tadi.

"Permisi, makanannya" ucap sang pelayan.

"Oh iya mbak makasih"

"Baik, saya permisi kalo begitu" sang pelayan pun pergi meninggalkan mereka ber3.

"Dimakan saja jangan malu malu. Ryuna, silahkan"

"Eh iya tante makasi" ucap Ryuna sambil tersenyum manis.

"Eh iya tante makasi" ucap Ryuna sambil tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang