Bab 22

686 80 19
                                    

"Namanya Da Reum, Moon Da Reum. Dia berumur 4 tahun, rambutnya hitam lurus. Dia anaknya Ko Moon Young arsitek di perusahaanku." Tae Young sedang berbicara dengan pihak kepolisian dalam saluran telepon.

Sampai terdengar seseorang menekan kode sandi pintu apartemen mereka.

"Omma... Omma, apa omma sudah di rumah?" teriak seorang anak yang suaranya tidak asing.

"Jangan berlari, Da Reum-ah!" disusul suara Min Ji.

Moon Young seketika berdiri dan bergegas ke arah pintu masuk.

"Da Reum.... Da Reum-ah, anakku!" Moon young langsung menyongsongnya dengan pelukan dan kecupan di seluruh wajah anak itu.

"Ya, dia sudah kembali. Dia baru saja masuk. Terimakasih banyak. Maaf sudah merepotkan." ucap Tae Young sebelum menutup teleponnya.

Seperti Moon Young, ekspresi lega terlihat juga di wajah pria itu.

"Terimakasih Tuhan. Kau sudah kembali, sayang." Moon young bahkan memangku Da reum dan memeluknya penuh kerinduan.

Min Ji yang menyaksikan itu sedikit terkejut, tak mengerti.

"Ada apa, Moon Young? Kau terlihat sangat khawatir." tanya Min Ji.

"Eonni aku pikir seseorang sudah membawa Da Reum pergi."

"Aku mendapat telepon dari kerabatku, mereka bilang ibuku sedang dirawat di rumah sakit. Aku harus pergi ke sana, tapi aku tidak bisa meninggalkan Da Reum sendirian dan kau tidak bisa dihubungi. Jadi aku membawanya menjenguk ibuku. Maafkan aku sudah membuatmu cemas." Min Ji menjelaskan.

"Ini bukan salahmu, eonni. Aku tadi sedikit sibuk di kantor dan tidak bisa menjawab panggilanmu. Aku sangat bersyukur anakku ternyata baik-baik saja."
.
.
.
.
.

Moon Young sedang berbicara dengan Juri di telepon, menjelaskan kesalahpahaman yang baru saja terjadi.

"Silahkan." ucap Min Ji sambil menyodorkan secangkir teh pada Tae Young.

"Terima kasih." pria itu membalas dengan sopan.

Di seberang Tae Young, Da Reum sedang memainkan mainannya sambil sesekali melirik ke arah pria itu.

Tae Young tidak bisa tidak melihat foto Gang Tae yang terpajang di dinding tepat di depannya.

"Itu ayahku." ucap Da Reum tiba-tiba.

Mendengar itu, Tae Young hanya tersenyum tipis.

"Kau harus ganti baju, sayang!" ajak Min Ji, lalu membawa Da reum ke kamarnya.

Moon young yang sudah selesai menelepon menghampir Tae Young dan ikut duduk di sofa.

"Terimakasih, tuan Jang. Maaf atas ketidaknyamanan ini." ucapnya.

"Tidak masalah. Aku juga khawatir sama sepertimu."

"Terimakasih. Tapi kau tidak perlu khawatir, tuan."

"Aku mencintaimu, aku peduli padamu, apa kau tidak mengerti itu?"

"Tidak mudah bagiku untuk bisa memahamimu, tuan Jang. Terlebih saat hidupku seperti ini."

"Jadi, akankah ini bisa berubah?" tanya Tae Young penuh harap.

"Aku berharap bisa melupakan semuanya." jawab Moon young.

"Aku senang kau berkata seperti itu padaku. Meskipun aku tidak yakin apakah ini tentangmu atau tentang kita. Aku bahkan tidak tahu apa aku harus tetap berharap atau tidak." ungkap pria itu.

"Aku juga tidak tahu, tuan Jang."

"Meski dalam situasi apapun, aku tidak akan menyerah."

Tae Young berdiri dari duduknya.

A Pledge to The God (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang