Bab 35

689 85 20
                                    

Jang Tae Ho sedang berada di ruang kerjanya saat Tae young datang dengan wajah penuh amarah.

Tahu apa yang jadi penyebab kemarahan anaknya, Tae Ho menatapnya penuh antisipasi.

"Apa kau sudah tak punya sopan santun? Apa yang begitu penting sampai kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ?"

"Apa yang appa katakan pada Moon Young sampai dia mengundurkan diri dari perusahaan?" tanya Tae young tanpa menghiraukan pertanyaan Tae Ho.

"Aku tidak menyuruhnya meninggalkan perusahaan. Kalau dia mengundurkan diri, itu adalah keputusannya sendiri."

"Apa appa harus melakukan ini pada kami?"

"Tae Young-ah, aku tidak  membesarkanmu hanya untuk menjadi ayah dari anak orang lain."

"Apa menjadi ayah anak orang lain tidak lebih terhormat daripada menjadi ayah anaknya sendiri? Apa itu suatu hal yang memalukan?"

"Tidak! Bukan begitu. Appa hanya ingin memiliki cucu sendiri."

"Appa, aku pasti akan mendapatkannya."

"Kau sudah cukup dewasa untuk mengetahui kisah dongeng seperti itu bisa merugikan dirimu sendiri, Tae Young."

"Apa maksudmu? Dengarkan aku, appa! Perasaanku ini tidak ada hubungannya dengan kisah di dongeng. Aku mencintai Moon young. Dan itu nyata." ucap Tae young dengan tegas.

"Dulu kau juga mencintai Song Hwa."

"Appa!" bentak Tae young.

"Appa hanya mengingatkanmu."

"Apa appa harus menyakitiku dengan cara menyebut nama wanita itu?"

"Agar kau tidak salah langkah lagi, Tae Young."

"Aku tidak pernah mencintai Song hwa seperti aku mencintai Moon young. Atau appa tidak ingin aku mencintai orang lain selain appa? Apa appa tidak ingin aku bahagia?"

"Omong kosong! Kau sedang berbicara dengan appamu! Jaga kata-katamu!"

"Jangan begitu kejam pada Moon young! Appa akan berubah pikiran setelah mengenalnya lebih dekat."

"Sudah berapa kali ku katakan, dia seorang ibu tunggal. Dia tidak pernah menikah tapi memiliki seorang anak! Apa itu pantas?"

"Appa tidak berhak memutuskan apa yang pantas atau tidak. Semua orang memiliki kisah hidupnya masing-masing. Appa tidak bisa menghakimi seseorang karena masalalunya. Dan aku mencintainya." sekali lagi Tae Young menegaskan.

"Kalau kau masih menghormatiku sebagai appamu, jangan lakukan pernikahan ini! Aku akan mengabulkan 100 permintaanmu, tapi tidak yang satu ini."

"Dan aku akan menuruti 100 perintahmu, tapi tidak yang ini!" Tae Young tetap bersikukuh dengan pendiriannya.

"Apa kau sungguh ingin menjadi seperti ommamu? Kau sungguh ingin mengkhianatiku?"

"Apa maksud appa?" dahi Tae Young mengernyit tak paham.

"Bukankah itu sama saja dengan kau menikamku dari belakang?"

"Menikam dari belakang apa maksudmu, appa? Kenapa mencintai seorang wanita kau anggap mengkhianati?"

"Kau memang seperti ommamu. Sekarang aku tahu, aku tidak bisa mempercayaimu juga. Sangat disesalkan!" ucap Tae Ho, lalu pergi meninggalkan ruangan itu dengan perasaan marah dan kecewa.

"Appa!" panggil Tae Young, tapi pria itu tidak bergeming.

Tidak lama kemudian Jang Min hye yang baru saja datang untuk berkunjung, langsung menghampiri Tae young.

A Pledge to The God (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang