Bab 12

732 82 18
                                    

Jae Hoon hendak ke ruangan Tae Young saat Yeong Won sekertaris Tae Young berdiri dari kursinya dengan sebuah dokumen di tangannya.

"Apa dokumen itu untuk Jang Tae Young? " tanya Jae Hoon.

"Iya pak, ini tanda terima dari bank yang harus ditanda tangani oleh pimpinan Jang. " jawab Yeong Won.

"Sini, biar sekalian aku yang berikan." Jae Hoon menawarkan bantuan.

Lalu Yeong Won memberikan dokumen itu pada Jae Hoon yang kemudian masuk ke ruangan Tae Young.

"Tae Young-ah, apa kau menarik 500 ribu dolar dari rekening pribadimu?" Jae Hoon meletakan dokumen itu di atas meja Tae Young.

"Hmm" gumam Tae Young yang sibuk dengan berkas-berkas di hadapannya.

"Untuk apa uang tunai sebanyak itu? Dan ini bukannya ditarik akhir pekan kemarin? Oh tidak! Jangan bilang kau terlibat dengan wanita penggali emas lagi. Apa wanita itu memerasmu?"

"Kau tidak perlu khawatir, itu hanya kencan satu malam. Aku tidak akan terlibat lagi dengannya."

"Kalau kau hanya ingin berkencan, kenapa tidak menghubungi Yura, Bora, Na Eun atau siapapun itu yang sudah jelas tergila-gila padamu, Tae Young-ah. Bahkan tanpa dibayar pun, mereka akan dengan suka rela melempar tubuhnya untukmu."

Tae Young tidak memberikan respon apapun, ia terlalu fokus pada pekerjaannya.

"Yak, Jang Tae Young! Uang sebanyak 500 ribu dolar hanya untuk kencan satu malam? Apa kau sudah tidak waras? Apa wanita itu seorang putri korea, idol wanita yang sedang naik daun, selebritas atau semacamnya sampai kau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk tidur satu malam dengannya? " ucap Jae Hoon tidak percaya.

"Bukan, dia wanita biasa." jawab Tae Young santai.

"Tidak mungkin! Pasti dia sangat cantik. Atau mungkin kau menyukainya? " Jae Hoon semakin ingin mengorek lebih dalam.

"Ya, dia memang cantik. Tapi aku tidak menyukainya, aku hanya penasaran saja. "

"Kau benar-benar sudah tidak waras! Hanya karena penasaran kau mengeluarkan uang sebanyak itu?"

"Apa masalahnya, Jae Hoon? Sudah ku katakan, dengan uang yang aku miliki sekarang aku akan membeli apapun yang aku mau. "

"Tidak mungkin! Kau pasti menyukai wanita itu. Aku jadi penasaran sebenarnya siapa dia? "

"Apa kau sudah selesai dengan interogasinya, tuan Lee? Kalau sudah, silahkan keluar dari ruanganku! Suaramu membuat konsentrasiku jadi buyar. Kau bahkan lebih cerewet dari pada ayahku! "

Jae Hoon yang sedikit kecewa karena rasa ingin tahunya tidak terpenuhi terus merengut.

"Lihat saja tuan Jang, aku akan mencari tahu siapa wanita itu!" ucapnya sebelum meninggalkan ruangan itu.

"Terserah! " ucap Jang Tae Young lalu fokus kembali dengan pekerjaannya.

.
.
.
.
.

Sore ini raut wajah Moon young terlihat cerah, ibu Da In baru saja mengabarinya lewat panggilan telepon bahwa operasi Da Reum berhasil. Setelah menunggu 8 jam yang terasa seperti selamanya, Moon Young akhirnya mendengar kabar baik.

Ternyata Tuhan belum meninggalkannya, Ia mendengar doanya.

.
.
.
.
.

Malam hari di rumah sakit.

"Terima kasih sudah bertahan, sayang! Kau melakukannya dengan baik. Omma tahu ini pasti menyakitkan. Omma tahu selama ini kau pasti berusaha untuk menahannya. Maaf jika Omma egois, omma hanya tidak bisa melepaskanmu. Omma ingin tinggal bersamamu lebih lama. Mulai sekarang omma tidak akan membiarkanmu sakit lagi. " Moon Young mencium tangan mungil anaknya yang masih belum sadarkan diri.

A Pledge to The God (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang