Bab 41

1K 87 16
                                    

"Habiskan satu malam bersamaku." ucap Moon young membuat Tae young seketika melebarkan matanya.

"Tidak. Aku ingin sehari full akhir pekan ini." ralatnya.

Tae young mengernyitkan dahinya, mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar.

"Kita akan menghabiskan waktu sehari itu bersama dengan Da reum. Mungkin kau bertanya-tanya, kenapa harus sekarang, di saat kita sudah berpisah? Aku tidak tahu apa kau menyadarinya atau tidak. Tapi perpisahan ini tidak hanya berdampak pada kau dan aku saja, tapi pada Da reum juga."

Tae young menghela napas dalam-dalam.

"Aku di sini untuk memberitahumu, jika kau ingin kita berpisah, maka akhiri ini dengan benar. Aku ingin  menghabiskan saat-saat terakhir kita dengan tetap utuh. Aku ingin bisa mencintaimu dengan baik sebelum aku tidak memiliki orang lain untuk aku cintai lagi. Mungkin kau benar, aku tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu dan aku tidak benar-benar mencintaimu. Jadi aku butuh kesempatan untuk menebusnya, agar suatu hari nanti aku bisa mengingat bagaimana rasanya memiliki seseorang sebelum aku tidak bisa merasakannya lagi. Dan terakhir, aku ingin menyimpan kenangan indah di pikiran Da reum. Dia pantas untuk diingatkan bahwa dia pernah memiliki seseorang yang dia panggil 'appa' meskipun kita bukan keluarga yang sesungguhnya. Kita akan menghabiskan satu hari itu dengan melakukan semua hal bersama. Kita akan berkencan, kita akan membawa Da reum jalan-jalan, berbelanja, atau apapun itu yang dilakukan oleh sebuah keluarga untuk meninggalkan Da reum dengan kenangan indah. Satu-satu hal yang bisa aku berikan padanya, kenangan dan waktu."

Tae young hanya menatapnya dengan sendu.

"Tolong, Tae young. Aku memohon untuk Da reum."

Dan untukku juga.

Lalu ia pergi.

.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah harinya. Tae young setuju untuk setidaknya memberikan Da reum kenangan indah. Bagaimana pun juga ia sudah menyayanginya. Meski pun ia tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini.

Akankah sesuatu di antara mereka bisa berubah?

Atau ia memang berharap sesuatu berubah?

.
.
.
.
.

Pagi ini Moon young terbangun dan membuat catatan di pikirannya tentang apa saja yang akan mereka lakukan hari ini.

Kalau dipikir-pikir, idenya untuk melakukan kesepakatan dengan Tae young cukup bagus. Ia bisa memperbaiki hubungan dengannya, meskipun cukup konyol untuk melakukannya hanya dalam waktu 1 hari. Namun ia pikir ia akan mencobanya. Tidak peduli betapa sulitnya itu baginya.

Moon young mendengar Da reum bangun dari tempat tidurnya dan menghampirinya.

"Hai, tampan. Apa tidurmu nyenyak?"

Da reum mengangguk saat ia mendekati Moon young di dapur. Moon young mengangkatnya dan mendudukannya di bangku dapur.

"Apa kau lapar? Apa yang ingin kau makan untuk sarapan?"

"Apa bibi Min ji masih tidur, omma?" tanya Da reum.

"Bibi Min Ji sudah berangkat ke rumah orang tuanya tadi pagi-pagi sekali." Moon young menjelaskan dengan tersenyum.

"Aku ingin roti panggang dan sosis goreng."

"Oke sayang, omma akan membuatkannya untukmu."

Da reum diam-diam mengamati saat ibunya memasak.

"Omma."

"Ya." Moon young berbalik mengahadapinya.

"Apa omma tidak bekerja hari ini?"

A Pledge to The God (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang