Bab 34

844 88 28
                                    

Ini hari pertama tanpa Tae young di kantor. Pagi tadi pria itu melakukan perjalanan bisnisnya ke Jepang bersama Do Hwan.

Hampir tidak ada yang berubah dari aktifitas Moon young, wanita itu sibuk seperti biasanya. Tapi sesekali saat senggang ia akan memikirkan dan merindukan Tae young.

Tampaknya sekarang ia mulai menyadari bahwa ia sudah terbiasa dengan keberadaan Tae Young di sisinya.

Namun, hari ini Moon young merasa sedikit cemas. Pasalnya Jang Tae Ho menelepon secara pribadi dan meminta Moon young untuk makan malam bersamanya malam ini.

Moon young tahu Tae Ho bukan tipe orang yang akan meminta bertemu tanpa alasan. Pasti ada sesuatu hal yang ingin pria itu bicarakan.

Apa mungkin itu tentang hubungannya dengan Tae young?

Ia cukup yakin, ini memang ada kaitannya dengan masalah itu.

Jika memang benar, apa pria itu akan merestui mereka? Atau....

Moon young tak sanggup membayangkan kemungkinan terburuknya.

Tapi apapun yang akan pria itu katakan padanya ia harus mempersiapkan diri, sekalipun itu pahit.



Siang berganti malam. Dengan sedikit gugup Moon young masuk ke dalam ruang makan privat di sebuah restoran mewah yang dirujuk Tae Ho. Ia memasang senyuman ramah pada pria tua yang sudah menunggunya.

"Selamat malam, tuan Jang." sapa Moon young seraya membungkukan badan sebagai tanda hormat.

"Selamat malam, nona Ko." Tae Ho balik menyapa.

"Maaf, apakah aku terlambat? Apa anda sudah menunggu lama?" Moon young bertanya dengan gusar.

"Tidak sama sekali. Aku juga baru saja datang. Duduk dan pesanlah sesuatu." seperti biasa pria tua itu selalu bersikap ramah seperti pembawaannya.

Menit demi menit berlalu, mereka sudah selesai dengan makan malam mereka. Moon young mulai kembali gugup, ia meletakan kedua tangannya di atas meja saling bertautan, bersiap dengan apa yang akan pria itu katakan padanya.

Tae Ho menatapnya lekat-lekat, lalu menyeruput tehnya.

"Apa kau menikmati makanannya?" Tae Ho bertanya dengan ramah tapi sudah hilang senyum di wajahnya.

"Ya. Terimakasih, tuan Jang."

Melihat perubahan ekspresi dari wajah Tae Ho, hati kecilnya bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Aku tahu Tae Young sudah melamarmu." ucap Tae Ho.

Moon young dengan reflek menyentuh cincin yang melingkar di jarinya, sedikit meremasnya.

"Dan melihat dari cara kalian bersama, sepertinya kau sudah menerima lamarannya. Benar kan, nona Ko?"

"Ya, tuan Jang." jawabnya jujur, tapi tak kuasa menatap wajah pria paruh baya di depannya. Matanya hanya tertuju pada tangannya yang saling mengikat.

"Dari awal aku sudah bersimpati padamu. Bagaimana pun kau adalah wanita yang kuat. Menjadi seorang ibu yang baik dan tetap profesional dalam pekerjaanmu bukanlah hal yang mudah, tapi kau melakukannya. Aku benar-benar kagum pada kemandirianmu. Tapi aku sungguh tidak mengharapkan ini darimu, nona Ko."

Tae Ho menghela nafas panjang untuk sesaat.

"Aku tidak membencimu. Sungguh. Tapi mengagumi dan menjadikanmu menantu keluarga Jang adalah satu hal yang berbeda."

Sesaat Moon young memejamkan mata. Aliran rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Seolah dejavu, itu adalah rasa sakit yang sama saat Moon Ji seok memintanya untuk meninggalkan Gang Tae beberapa tahun silam.

A Pledge to The God (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang