Lima

9.8K 1.1K 134
                                    

Malam ini Jimin nampak segar, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Senyuman di bibir Jimin membuat sang ayah sedikit penasaran apa penyebab putra kesayangannya nampak senang saat ini.

"Ayah senang bisa melihat senyummu lagi, Min-ah."

Jimin menghampiri ayahnya yang duduk di ruang keluarga dengan masih mengenakan setelan kantor. Seperti Seojoon baru pulang bekerja. Jimin duduk diseberang disusul ibunya yang duduk disamping suaminya.

"Ayah, aku setuju menikah dengan Jungkook."

Ucapan spontan Jimin membuat Seojoon menatap kaget putranya. Ia mengerjap dan menatap Minyoung meminta penjelasan namun istrinya hanya menggeleng. Minyoung juga tidak tahu kenapa Jimin bisa berubah pikiran secepat ini.

"Ayah tidak salah dengar, Jimin?" Tanya Seojoon memastikan.

Jimin mengangguk mantap. "Ayah tidak salah dengar. Aku setuju menikah."

"Kenapa setuju?" Tanya Seojoon masih dengan nada tidak percaya.

Jimin memicing. "Ayah ini bagaimana. Kemarin memaksa sekarang ketika aku sudah mau Ayah terlihat ragu."

Seojoon menggeleng cepat. "Bukan begitu. Ayah hanya terkejut. Ayah hanya ingin tahu alasannya, kenapa tiba-tiba sekali."

Jimin cengengesan ketika mengingat ciumannya dengan Jungkook tadi siang. "Karna aku yang dominan?"

Seojoon terbatuk. Dominan? "A-apa?"

Jimin menatap ayahnya mantap. "Ayah, aku pikir dia pria yang akan menganggap aku wanita dan memperlakukan aku semena-mena, tapi ternyata tidak. Dia pria polos Ayah, aku yakin dia tidak akan semena-mena padaku nanti."

Seojoon menggeleng. "Polos bagaimana?"

Jimin tersenyum lebar. "Ayah tidak akan mengerti, dia itu sangat polos. Lagi pula jika aku menikah dengan dia aku tidak akan menjadi pihak yang tertindas."

"Selama ini kau berpikir jika menikah maka kau akan tertindas?" Heran Seojoon.

Jimin mengangguk. "Aku pihak mengandungnya 'kan? Berarti aku wanita nya. Biasanya laki-laki bajingan akan memperlakukan wanita nya dengan semena-mena, aku tidak mau itu terjadi. Tapi melihat bagaimana Jungkook tadi, aku yakin kami akan setara."

Seojoon mengangguk walaupun tidak terlalu mengerti, sedangkan Minyoung hanya diam mendengarkan. "Jadi kau benar-benar setuju?"

Jimin mengangguk mantap. "Iya."

Seojoon tersenyum senang juga bernafas lega. Akhirnya Jimin bersedia. "Tapi, Jimin. Kau harus tahu sesuatu tentang Jungkook dan posisimu setelah menikah."

Jimin mendengarkan. "Posisi apa? Jungkook apa?"

Seojoon membasahi bibirnya. "Jadi Jungkook itu..."

***

"Aahh, lebih dalam."

"Yaahh, di sana."

"Sshhh, auu, benar di sana."

"Ahhh, daddy, kau membuatku gila."

Dan masih banyak desahan lagi. Jimin bergerak semakin cepat saat dirasa ia sudah hampir sampai. Sedikit lagi dan...

"Ahhh."

Wanita yang ditiduri Jimin langsung terkapar entah tidur atau pingsan setelah meladeni Jimin. Jimin malam ini sedikit lebih kasar.

Jimin membersihkan dirinya sendiri dengan tisu lalu memakai kembali pakaiannya. Ia menatap kembali wanita tanpa busana dengan lelehan sperma miliknya yang membasahi setiap inci tubuh si wanita. Untuk pertama kalinya Jimin keluar di dalam. "Apa dia akan hamil?"

Queen [Kookmin/Jikook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang