Dua puluh dua

7.3K 945 35
                                    

Jungkook melewati pada reruntuhan gerbang yang terjatuh berserakan. Gerbang istana kerajaan werewolf yang baru saja dirinya hancurkan itu mengakibatkan dentuman dan keributan. Banyak werewolf yang mendatangi mereka.

Jungkook berjalan melewati mereka semua. Meski begitu ia selalu waspada dengan menajamkan pendengaran dan juga menjadi lebih peka pada pergerakan sekecil apapun dari lawan. Bagaimanapun juga dirinya tengah berada dalam kawasan musuh.

Bisikan dan juga geraman dari beberapa werewolf jantan kearah dirinya dan rombongan vampir yang ia bawah membuat pasukan Jungkook waspada. Bahkan beberapa alpha mereka sudah mulai berubah bentuk kebentuk serigala mereka.

Grrr

Grr

Jungkook berhenti saat dua ekor serigala menghadang dirinya. "Aku hanya ingin menemui Alpha kalian." Ujar Jungkook tetap tenang.

Bukannya menjawab atau menunjukkan jalan menuju istana, kedua ekor serigala itu malah menyerang Jungkook. Dengan gesit dan lincah Jungkook menghindari setiap serangan itu. Jungkook tidak ingin membuang-buang waktu dan tenaga hanya untuk melawan dua serigala yang tidak tahu masalahnya apa.

Jungkook menahan dengan isyarat tangan saat pasukan di belakang tubuhnya hendak menyerang para werewolf. Jungkook merasa ini masih bisa diselesaikan tanpa pertarungan besar.

Bugh.

Jungkook mencengkram kuat pada kaki serigala itu saat cakar tajam mereka hampir melukai Jungkook. Dipukulnya perut kedua serigala itu dan juga tidak lupa memukul moncongnya. Terakhir Jungkook memukul punggung mereka membuat kedua serigala itu tidak bisa bergerak lagi. Bagaimanapun juga gerakan Jungkook itu sangat cepat dan terencana membuat mereka tidak punya kesempatan menghindar apalagi menyerang balik.

"Aku sama sekali tidak punya masalah dengan kalian. Aku hanya ingin bertemu Alpha Kim." Ucap Jungkook setelah menumbangkan kedua serigala itu.

Jungkook menatap pada segerombolan werewolf yang masih dalam bentuk manusia disekelilingnya. Ia bertanya sekali lagi. "Antar aku pada Alpha Kim."

Salah satu diantara mereka maju dan menunduk. Orang yang maju adalah seorang Beta tahu dari aromanya.

"Aku akan mengantar kalian kepada Alpha Kwon." Ucap Beta itu takut-takut saat melihat secara langsung bagaimana kekuatan pria dihadapannya.

"Alpha Kwon?" Bingung Jungkook. Setahunya yang memimpin kerajaan werewolf adalah alpha Kim, lalu Kwon ini siapa.

Beta itu mengangguk dan mulai menunjukkan jalan kearah istana yang diikuti Jungkook dan rombongan.

"Kwon? Siapa Kwon?" Gumam Jungkook pelan.

***

Jimin mendesah saat merasakan jika dirinya sangat lelah. Dirinya sangat haus. Padahal ia hanya duduk menumpang di punggung Vyan tapi rasanya tetap lelah.

"Vyan, aku haus." Rengek Jimin.

"Aku juga lelah."

"Aku ingin tidur."

"Bagaimana jika kita istirahat dulu?"

Jimin terus merengek sepanjang perjalanan mereka. Entah Vyan dan Taehyung ingin membawanya kemana tapi yang jelas ia ingin minum dulu, dirinya haus.

Vyan bukannya tidak mengerti akan kelelahannya Jimin. Ia bahkan sejak tadi tengah mencari tempat sumber air. Tidak jauh lagi. Tinggal beberapa meter saja.

Vyan berlari kearah sungai yang tidak jauh dari tempat mereka berada. Karena ini masih hutan kawasan miliknya jadinya Vyan hafal betul seluk-beluk hutan ini.

Jimin tersenyum sumringah saat melihat sungai yang nampak jernih tidak jauh dari mereka berada. Suara air terjun yang terasa menenangkan membuat suasana hati Jimin yang sebelumnya jengkel dan kesal berubah jadi sedikit lebih tenang dan bahagia.

Jimin turun dari punggung Vyan dan berlari kearah sungai tersebut. Disentuhnya air sungai yang terasa dingin itu membuat ia terkekeh.

"Sebelumnya aku tidak pernah sebahagia ini saat menemukan air." Kekeh Jimin.

Jimin membasuh wajahnya mengabaikan Vyan yang nampak pergi kearah semak-semak. Palingan Vyan tengah bertukar shift dengan Taehyung.

"Air ini sangat segar. Astaga ini juga tempat yang sangat indah. Kapan-kapan aku akan mengajak Jungkook pergi ke sini."

Jimin menoleh saat merasakan seseorang mendekati dirinya. Taehyung yang sudah dalam bentuk pria tampan itu berjalan mendekat dan ikut membasuh wajah di sungai tersebut.

"Kau suka sungai ini? Ini sungai tempat biasa aku istirahat saat tengah berburu dulu."

"Hem, aku suka. Nanti aku akan mengajak Jungkook pergi kesini."

Taehyung tertawa membuat Jimin mengernyit. "Kenapa kau tertawa?!" Tanya Jimin ngegas.

Taehyung menggeleng dengan masih terkekeh. "Aku masih ingat saat kau menangis memelukku mengaduh jika kau tidak ingin menikah dengan Jungkook. Tapi sepertinya sekarang kau sangat menyukainya sampai apapun itu kau tidak pernah melupakan suamimu itu." Goda Taehyung dengan menaik-turunkan alisnya.

Jimin mrndengus. "Kapan aku mengaduh padamu?!"

"Kau tahu tidak ingat? Kau dulu menangis memeluk 'aku' yang dalam bentuk boneka kayu. Kau terus-terusan mengaduh jika tidak ingin menikah dulu."

Jimin membulatkan matanya tidak percaya. "Kau bisa dengar itu?!"

Taehyung mengangguk membuat Jimin kembali menganga tidak percaya. "Jadi setiap aku bercerita pada Tata kau bisa mendengar semuanya?"

Taehyung kembali mengangguk. Jimin memukul keningnya tidak percaya. "Gawat. Itu berarti kau tahu semua rahasiaku?"

Lagi-lagi Taehyung mengangguk tapi kali ini dengan seringai jahil di bibir menawannya. "Aku tahu dirimu lebih dari siapapun mengenalmu, Jimin." Kekeh Taehyung.

Jimin membuang wajahnya merasa malu jika selama ini dirinya sering bercerita hal-hal konyol pada Tata.

"Aku maluuuu!!" Teriak Jimin dalam hati.




TBC






Gpp kan ya cuma dikit? Gpp dong.

Queen [Kookmin/Jikook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang