"KOOKIE!"
Pagi ini istana besar yang biasanya sepi dan sunyi mendadak menjadi ramai karena teriakan dari sang ratu.
"KOOKIE?! Kau di mana?"
Jimin turun dengan cepat melewati tangga membuat sebagian pekerja istana merasa khawatir jika sewaktu-waktu ratu mereka jatuh.
"KOOKIE!" Teriak Jimin lagi.
Mendengar teriakan ratunya yang tak kunjung selesai, Jackson--satu-satunya penyihir di istana itu-- mendekati Jimin.
"Ada yang bisa saya bantu, Ratu?" Tanya Jackson ramah.
Jimin membulatkan mata menatap Jackson. "Kau juga memanggilku ratu?! Berhenti memanggilku ratu, aku ini pria!" Jimin menghentakkan kakinya dan pergi dari sana.
"KOOKIE!" Teriak Jimin lagi mencari suaminya yang pagi ini menghilang entah kemana.
Jackson mengikuti Jimin dari belakang. "Yang Mulia Jungkook tengah berburu, Ratu."
Jimin berhenti mendadak membuat Jackson juga harus berhenti. "Berburu?" Bingung Jimin.
Jackson mengangguk. "Setiap pagi vampir yang memang bertugas dibagian berburu akan mencari hewan di hutan untuk diambil darahnya. Yang Mulia Jungkook juga biasa ikut berburu." Jelas Jackson.
Alis Jimin mengernyit dalam. "Dia pergi tidak bilang-bilang," Jimin menatap Jackson. "Biasanya berapa lama waktu berburu ini?"
"Sebentar lagi juga pulang, Ratu."
Mendengar panggilang 'ratu' untuknya membuat mood Jimin kembali jelek. "Berhenti memanggilku ratu! Kenapa setiap orang di sini memanggilku begitu?! Tidak lihat apa aku ini pria!"
Mengabaikan protes dari Jimin, Jackson tersenyum ramah lagi. "Anda ingin makan apa, Ratu? Ini waktu sarapan untuk manusia 'kan? Ratu tinggal bilang saja ingin apa maka koki istana akan memasakkan makanan itu untuk Ratu."
Jimin ingin protes lagi, namun mendengar kata makanan membuat Jimin sedikit mengontrol emosinya. "Aku ingin roti selai coklat juga susu coklat."
Jackson mengangguk dan menuntun Jimin untuk menuju ruang makan.
***
"Apa istana ini selalu sesepi ini?" Tanya Jimij pada Jackson yang duduk di hadapannya.
Tadinya Jackson tidak ingin duduk bersama dengan ratu nya di meja yang sama, namun Jimin memaksa karna Jimin tidak suka sendiri. Jadilah sekarang Jackson makan bersama Jimin.
"Istana ini selalu sepi, Ratu."
Jimin berdecak. "Istana sebesar ini jadi menyeramkan karena tidak berisik sama sekali."
Jimin menunjuk Jackson dengan sendoknya. "Kau bisa makan makanan sepertiku? Kau tidak minum darah? Kenapa?"
Jackson meminum jusnya. Ia tersenyum kecil. "Itu karena aku bukan vampir. Aku penyihir."
Jimin membuka mulut lebar dengan wajah berbinar. "Bisa menyihir agar Jungkook segera pulang? Aku ingin menelponnya tapi tidak ada sinyal. Aku juga tidak tahu dia punya ponsel atau tidak. Bisa sihir itu tidak?"
Jackson terkekeh. "Itu tidak perlu, Ratu. Yang Mulia dan rombongannya sudah ada di depan."
Setelah Jackson mengatakan itu pintu ruang makan istana terbuka menampilkan Jungkook yang berjalan gagah dengan Hoseok yang berjalan mengikuti dari belakang.
Jackson bangkit dan menunduk memberi hormat pada Jungkook. Jungkook mengangguk dan duduk di kursi kepala.
Jimin cemberut. "Kau pergi tidak bilang-bilang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen [Kookmin/Jikook]
Fanfiction[On Going] Jeon Jungkook pemimpin kerajaan Vampir mempunyai kutukan tidak bisa berhubungan dengan wanita manapun. Untuk mendapat keturunan, dirinya harus mencari pria istimewa yang sudah ditakdirkan untuk menjadi 'Ratu' pendamping dirinya di tahta K...