Dua puluh sembilan

7.9K 1K 254
                                    

Menatap langit malam yang cerah membuat sudut bibir Gong Yoo tertarik, putri tercinta yang berada di sampingnya menatap sang ayah bingung, "Ada apa, Ayah? Hal apa yang membuat Ayah tersenyum?"

"Kau tahu, Putriku? Malam ini adalah gerhana bulan merah yang hanya terjadi seribu tahun sekali. Malam ini kekuatan semua kaum akan bertambah berkali-kali lipat dari biasanya, dan hal ini bisa membuat Ayah dengan mudah menghancurkan dan menguasai semua kerajaan yang ada."

Putri Gong Yoo tersenyum, "Aku ikut senang, Ayah. Apa itu berarti Ayah juga bisa menghabisi pria di sel tahanan itu secepatnya?"

Gong Yoo tersenyum dan mengangguk, "Tentu, Sayang. Ayah akan menghabisi siapapun yang membuatmu tidak suka."

Putri Gong Yoo memeluk ayahnya sayang, "Terimakasih, Ayah, aku tahu memang hanya Ayah yang menyayangi ku."

"Ayah memang sangat menyayangimu, Nak. Apapun akan Ayah lakukan untukmu," ucap Gong Yoo mengusap punggung putri tercintanya.

"Maafkan saya, Yang Mulia,"

Gong Yoo dan putrinya menatap pada seorang prajurit istana yang tiba-tiba datang pada mereka.

"Katakan, ada apa?"

"Pasung untuk ratu vampir sudah siap."

"Bagus. Bawa pria itu dan ikat di sana."

"Baik, Yang Mulia."

"Akan aku buktikan jika ramalan bahwa pria itu yang akan membunuhku adalah kebohongan. Malam ini aku yang akan membunuhnya lebih dulu. Lihat saja." Ucap Gong Yoo dalam hati menatap kepergian prajurit istananya.

***

Jimin memberontak saat kedua tangannya diikat dengan rantai besi yang cukup berat. Bentakan kedua prajurit yang memeganginya membuat Jimin sedikit takut.

"Kalian akan membawaku kemana?!" Teriak Jimin.

Diam tidak ada jawaban dari siapapun orang yang berada di dekatnya. Dalam hati Jimin berteriak, dirinya sudah sangat lelah. Tidak cukup orang-orang ini mengurungnya bermalaman di ruangan gelap gulita, sekarang dirinya juga dibawah entah kemana.

"Kuharap aku segera bertemu Jungkook."

Sementara Jimin di bawah ke lapangan depan istana penyihir untuk di ikat, di tempat lain suami Jimin alias Jungkook juga tengah di kurung dalam penjara yang di kelilingi beberapa belati perak di setiap ujungnya membuat dirinya tidak bisa banyak bergerak.

Jungkook meringis saat cahaya lampu terang tepat di atas kepalanya menyakiti mata vampir nya. Ini sangat menyiksa untuk seorang vampir sepertinya.

"Kau sudah tahu keadaan Jimin? Apa sudah ada gambaran di penglihatanmu tentang kondisi Ratuku sekarang ini, Hoseok?" Tanya Jungkook pada Hoseok yang di kurung di depannya.

Hoseok yang tengah memejamkan mata dengan kerutan di dahi nampak tengah sangat fokus dan sangat berkonsentrasi. Ia mencoba menggunakan kekuatan meramal-nya untuk mengetahui kondisi Jimin.

"Yang Mulia!"

Hoseok membuka matanya cepat menatap cemas Jungkook membuat raja vampir itu mengernyit membuka sedikit matanya, "Ada apa? Apa sesuatu terjadi pada Jimin?"

"Ratu sedang di ikat di tiang depan istana!"

Jungkook membuka matanya lebar mengabaikan cahaya yang sejak tadi terus menyakiti dirinya, "APA?!"

***

Jimin menelan air liurnya takut saat dirinya di tempatkan di tengah-tengah lapangan yang di kelilingi oleh banyaknya orang-orang aneh. Semua orang di sini seakan menatapnya seperti dirinya adalah mangsa.

Queen [Kookmin/Jikook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang