Haru berlari menyusuri koridor sekolah berniat mencari Jean yang semalam tidak pulang. Beruntung dirinya bertemu Jackie dan Jeffry di koridor."Kak Jeff!" Panggil Haru lalu berlari menghampiri Jeffry dan Jackie.
Jeffry sedikit terkejut ketika Haru memanggilnya. Namun dia sudah bisa menebak kalau haru akan menanyakan tentang keberadaan kakaknya.
"Kak Jeffry tau kak Jean ada dimana? Dia kemarin ga pulang kak, mama khawatir." Ujarnya parau. Haru ingin menangis saja rasanya, namun ia berusaha menahan air matanya.
Jackie menyenggol lengan Jeffry saat pemuda itu tak kunjung menjawab.
"Kak Jeffry kan pacarnya, pasti kakak—"
"Gatau, gua gatau Jean ada dimana." Ujarnya lalu pergi begitu saja meninggalkan Jackie bersama Haru.
Bukan tanpa alasan Jeffry berbohong. Namun untuk saat ini, hanya dirinya, Jackie dan Alice yang boleh mengetahui keberadaan Jean. Selebihnya tidak ada yang boleh tau keberadaan Jean, bahkan keluarga nya sekalipun.
Air mata Haru lolos begitu saja. Jackie yang berada disana merasa tidak tega. Tangannya terulur menepuk-nepuk bahu Haru.
Saat Jackie sudah pergi, Haru segera berlari pergi dan berniat untuk menangis di rooftop.
Mengenai pertengkaran papa dan mama nya, Jean berfikir bahwa Haru sudah benar-benar tidur malam itu. Tapi Jean salah, sebenarnya Haru sudah tau, namun dirinya berpura-pura tidur saat Jean memasuki kamarnya.
•••••
Jean perlahan membuka matanya diiringi decakan karna hal yang pertama kali ya rasakan adalah rasa ngilu yang amat luar biasa di bagian perut dan kepalanya.
Jean memegangi kepalanya yang terasa sakit, mengingat kejadian kemarin siang di uks membuat dirinya kesal.
"Nara bangsat! Berani banget dia nendang gua pake sepatu murahan."
Jean mendudukkan dirinya dan bersandar di punggung ranjang. Matanya bergerak menelusuri ruangan yang di dominasi berwarna hitam tersebut.
Mata kucing nya mendelik ketika melihat foto di pigura besar yang terpajang di sebelah pintu, tepat nya di hadapannya. "Kok ada foto gue anjing?" Herannya lalu berusaha bangkit dan menelusuri ruangan tersebut.
Jean menganga lebar saat beberapa foto nya berada di pigura dekat nakas. Saat Jean berbalik badan dan melihat tembok di belakang ranjang, Jean seketika paham siapa pemilik ruangan ini saat melihat foto di pigura besar itu.
"Jeffry? Jadi ini kamar Jeffry?" Gumam Jean sedikit terkejut. Rasa penasaran membuat dirinya ingin menjelajahi kamar Jeffry lebih lama, namun suara perut kosong nya tiba-tiba saja berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend ✓
Storie d'amoreTentang ke-posesif an Jeffry sebagai pacar. WARN! • bahasa non baku (mengandung kata-kata kasar) • area shipper (kalau bukan bxg shipper/bukan ship kalian jangan mampir daripada ninggalin hate komen) • cerita ini murni pikiran author sendiri