Taehyun's POV
Untuk kesekian kalinya aku melirik tajam kearah Hyuka yang berjalan disampingku.
"Apa? Aku tidak mengatakan apapun." Katanya dengan bibir mengerucut. Dari tatapannya aku paham sekali dia sedang meledekku.
Beberapa waktu lalu di sepanjang perjalanan, semua anggota reguku tak henti-hentinya menggodaku, mereka bilang aku harus sedikit menahan diri dan tidak perlu memamerkan kemesraan di depan mereka.
Pamer kemesraan? Aku? Yang benar saja!
Aku memijat dahiku sembari menutupi wajahku yang tidak ingin terlihat oleh orang lain. Aku teringat kata-kata Minho beberapa menit yang lalu jika sekarang wajahku sangat merah seperti kepiting rebus. Sebenarnya aku tidak mempercayainya, tapi pipiku memang terasa sedikit panas.
Aish, sialan. Cerita ini pasti akan segera menyebar ke seluruh anak dikelasku setelah kami kembali ke tenda. Seharusnya tadi aku mendorong Yeonjun Hyung menjauh.
"Kita berhenti dulu. Hyuka ingin buang air kecil." Kata Minho menghentikan barisan.
Aku melihat Hyuka yang kebingungan.
Ini pasti sudah saatnya mereka memulai rencana mereka, aku menyenggol lengan Hyuka dan mengangguk memberinya isyarat tapi dia semakin bingung.
"Kapan aku bilang ingin buang air kecil?" Tanyanya, beruntung dia hanya menggumam, kurasa hanya aku yang mendengar pertanyaannya itu.
"Bukankah Pos selanjutnya sudah dekat? Lebih baik nanti saja disana." Protes Seo Jun, namja yang berada tepat di depanku. Dari suara teriakan para senior, memang sepertinya sudah dekat.
"Pos berikutnya tentang menafsir, bukan? Hyuka yang bertugas mengerjakan soal itu, jadi lebih baik lakukan sekarang daripada nanti kita tidak bisa mengerjakan soalnya." Jawab Minho, dia sepertinya sudah siap dengan pertanyaan ini. "Ayok, biar aku temani." Ajak Minho pada Hyuka.
Aku tidak membiarkan Hyuka mengatakan apapun lagi dan mendorong tubuhnya untuk segera mengikuti Minho. Bisa gagal rencana mereka jika sampai Hyuka bersikeras bahwa dia tidak ingin buang air kecil.
"Jangan terlalu lama, kita bisa tersusul regu dibelakang kita." Kataku mengingatkan.
Mereka berlari kearah jalan setapak dan kemudian menghilang dibalik semak-semak. Untuk ukuran jalan setapak, jalan itu terlihat cukup lebar, seperti rute jalan yang sering dilewati oleh warga sekitar hutan. Aku berharap mereka cepat kembali sebelum mulai ada yang curiga.
-
"Pantai!!" Teriakan tak terelakan lagi dari semua anggota reguku saat melihat gulungan ombak yang dengan kompak menyerang bentangan pasir berwarna putih.
Tanpa perlu dikomando, mereka berlari seraya menanggalkan baju pramuka mereka. Beberapa tetap dengan kaos pendek mereka sedangkan yang lain sepertinya sengaja memamerkan perut rata mereka.
Aku, yang tidak terlalu tertarik bergabung, lebih memilih memunguti barang-barang yang mereka lemparkan dan mengumpulkannya dibawah pohon.
Aku menggeleng tak habis pikir saat menemukan beberapa dompet dan jam tangan yang berserakan.
"Karena mereka percaya kau akan membereskan kekacauan yang mereka tinggalkan."
Aku menoleh dan melihat Beomgyu Hyung menyodorkan satu baju pramuka milik salah satu temanku.
"Terimakasih, Hyung." Kataku menerima baju itu dan menaruhnya diatas tumpukan barang yang lain.
Ia duduk diakar pohon dan mengisyaratkan agar aku duduk disampingnya. Sebelum ini, aku bisa dengan mudah mengajaknya mengobrol. Tapi setelah mengetahui hubungannya dengan Yeonjun Hyung, aku tidak bisa bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ARE YOU?
FanfictionTaehyun, salah satu murid baru di SMA favorit di kota J. Impiannya untuk menjalani hidup tenang dan menyenangkan lenyap ketika harus bermasalah dengan Yeonjun, kakak kelasnya. ------ Ini fanfic pertama yang gue buat tentang idol Korea, semoga suka �...