Chapter 010

1.8K 241 83
                                    

Yeonjun's POV

Ponselku berbunyi tepat setelah ketua OSIS meminta kami kembali ke tugas kami masing-masing.

Notifikasi pesan dari Soobin tertera di layar ponselku.

"Aku kekelas, kau mau ikut?" Tanya Junho penuh ledekan.

"Tidak. Pergi sana." Usirku.

"Kau yakin tak mau menemui istrimu?" Godanya.

Aku tak menjawab, hanya meliriknya tajam.

"Ah baiklah baiklah, aku pergi." Katanya, wajahnya benar-benar meledekku. "Kau mau titip salam?"

"Katakan padanya aku sangat merindukannya." Kataku datar.

"WOAAAAA??!!!"

Junho membatu beberapa detik, dia benar-benar terkejut.

Sekian detik kemudian dia kembali duduk dengan heboh.

"K-kau..? Sungguh? Dengannya??!" Tanyanya. Wajahnya terlihat sangat konyol.

Sial, aku tidak bisa menahan tawaku.

"Tidak. Kau gila? Mana mungkin!" Tanyaku.

Aku tidak tertarik berkomitmen, tak berniat mempunyai hubungan yang merepotkan. Apalagi dengan seorang namja. Yang benar saja.

Junho menatap sipit dengan senyumnya yang tertahan.

"Kenapa kau?" Tanyaku.

Dia tak menjawab dan beranjak lagi dari kursi di sampingku.

"Mau kemana?" Tanyaku lagi.

Dia menoleh kearahku kali ini dengan senyum jailnya.

"Mau menyampaikan pesanmu."

"Pesan apa?" Tanyaku tak mengerti.

"Pesan kalau kau sangat merindukannya." Jawabnya dengan tertawa renyah.

"YAAKK JUNHO!!" Teriakku percuma karena dia sudah menghilang dibalik pintu.

Si sialan itu.

Sejak kejadian tadi pagi dia selalu saja menggodaku, jadi aku hanya ingin menggodanya balik.

Awas saja kalau sampai dia benar-benar memberitahu si anak kaku itu.

Aku membuka ponsel dan baru ingat Soobin mengirim pesan.

Sebuah video? Tumben sekali anak itu membagikan video.

Aku membukanya.

Video suasana kelas, aku langsung mengenali kelas itu karena sangat familiar. Kelas X-5.

Di dalam video terlihat siswa2 yang sedang sangat riuh. Dari seragamnya yang beragam, aku tahu mereka anak-anak baru.

Tidak jelas apa yang mereka katakan, yang jelas ada dua orang di depan yang sedang sepertinya sedang di hukum.

Senyumku mengembang saat aku mengenali wajah salah satu diantaranya.  Aku penasaran apa yang dilakukannya sampai diminta maju kedepan. Mungkin kalah saat permainan.

Senior yang sedang menghukumnya adalah Yeji, jika sudah berurusan dengannya pasti akan menjadi pertunjukkan yang menyenangkan.

"Ehm..."

Suasana kelas terlihat menjadi cukup tenang saat si anak kaku itu mendehem.

Dia menggigit bibir bawahnya lalu menghela nafas panjang sebelum akhirnya berkata "Hai, namaku Penyu.. Penyu-nya Yeonjun."

WHY ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang