chapter 1

34.6K 919 5
                                    

Luna memandang pantulan dirinya di cermin dengan frustasi. Sudah tak ada lagi waktu untuk memadu padankan pakaiannya, menata rambut dengan hairset dan juga merias wajah pucatnya. Ini adalah hari senin terburuknya!

Terkutuklah film-film action keren itu! Umpat Luna dalam hati. Karena hobi menonton film-film action itulah yang menghancurkan rekor Luna tidak pernah terlambat datang ke kantor yang dibangga-banggakannya itu.

Dengan tergesa-gesa ia menyanggul rambutnya dengan membiarkan beberapa anak rambutnya berjatuhan natural, menyambar tas kerja dan stiletto setinggi 7cm lalu menerapkan langkah seribunya untuk meninggalkan apartemennya yang -kini disayangkan- berada di lantai 12.

Awalnya Luna berniat untuk menggunakan kendaraan yang lebih berkelas untuk ke kantornya seperti taxi. Tapi mengingat tekadnya dalam bekerja, Luna mengurungkan niatnya dan memilih ojek atau bajaj sebagai kereta kudanya pagi ini.

Sudah 10 menit menunggu di depan gedung apartemennya, namun tak ada sebiji pun bajaj atau ojek melintas. Luna mengerang kesal. Ia tak bisa menunggu lebih lama lagi.

*****
Luna POV

Setelah 30 menit yang menggentarkan, akhirnya sampai juga aku di kantor tercinta, Revaen Holding Company. Setelah berlari ke pertigaan yang jauhnya 200 meter dari apartemenku, akhirnya aku menemukan pangkalan bajaj.

Sialnya para abang itu sedang asyik-asyiknya menikmati kopi pagi mereka! Oh Tuhan, apa susahnya sih meninggalkan kopi sialan itu dan mengantarku?

Ternyata Tuhan masih sayang pada umatnya yang suci ini. Salah satu abang itu mau mengantarku.

But, holy heel! Ternyata kesialanku tidak berhenti disitu. Kurasa sebelum abang ini menjadi supir bajaj, mungkin ia bekerja di taman bermain. Khususnya bagian roller coaster atau boom boom car. Bajaj itu dengan sadisnya menyalip tanpa perasaan dan membiarkan aku menjerit-jerit Di jok belakang. Tapi tunggu dulu! Suaraku hanya seperti bisikan bila disandingkan dengan vibrate bajaj ini! Shit.

Sudahlah, yang terpenting adalah aku sudah sampai dan kini aku sudah dapat bernafas lega. 8.30 am. Not bad.

"Hei, Lun. Kukira kau sudah berada di dalam ruang rapat," kata Clair, resepsionis kantorku.

Err... Tunggu. Rapat? Ya, rapat, bodoh! Rapat seluruh divisi dengan CEO perusahaan ini! Tanpa berfikir panjang aku berlari ke ruang rapat dan mendapati bayangan beberapa orang dari dalam ruangan. Sepertinya semua orang sepakat untuk datang tepat waktu Di hadapan bos. Tentu saja sangat kontras dengan kebiasaan ngaret mereka pada hari-hari biasa.

Aku menenangkan debar jantungku lalu perlahan memasuki ruangan itu. Dan disanalah lelaki itu.

-----------------------------------------------------------
Hai, ini cerita pertamaku di wattpad dan cerita pertama yang aku publish kan. Semoga kalian terhibur dengan The Senior ini :)
Di media adalah foto dari Luna, menurut author, sosok Luna mirip dengan Anna Hathaway.

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang