chapter 2

17.7K 721 7
                                    

Flashback

6 tahun lalu

Indahnya puncak Gunung Prau dirasakan sekelompok pecinta alam yang telah mendaki. Tepat seperti perkiraan mereka, sunrise pagi hari terasa indah dan kilau matahari terasa hangat.

Kesempatan tersebut tak disia-sia kan oleh mereka. Walau telah berkali-kali mendaki, namun tak pernah habis rasa kagum mereka pada ciptaan Tuhan. Rasa lelah mereka seakan terbayar dengan perasaan puas dan bangga mereka. Tak peduli seberapa berat carrier mereka dan seterjal apa gunung itu.

Luna menatap sunrise itu namun pemandangan itu tidak sebanding dengan seseorang yang ada dipikirannya.

Beberapa kali ia melirik seorang lelaki tinggi tegap yang sedang mengabadikan moment indah ini dalam kameranya.

Aku tidak bisa mundur lagi! Kata Luna dalam hati. Dengan langkah tegas ia mendekati lelaki itu. Sudah 3 tahun ia menunggu ini.

"Hei, ka," sapa Luna pelan. Yang disapa hanya tersenyum pendek lalu melanjutkan kegiatannya.
"Gue mau ngomong, ka"
"..."
"Gue sayang lo, ka"

Perlahan kepala lelaki itu menoleh . Dan sepersekian detik wajah itu membeku, kemudian berubah menjadi cengiran. "Hmp. Lucu lo, dek," jawabnya sambil meninggalkan Luna.

Hanya itu. Tidak ada, 'maaf Luna aku tidak bisa' atau 'masih ada yang lebih baik dariku, Luna'. Kau tahu rasanya sakit, Riv?

*****
Rival POV

Setelah seminggu yang lalu sampai di Indonesia, akhirnya aku dapat menikmati suasana kantor di Indonesia. Apa bedanya dengan kantor yang kupimpin di London sana? Tak ada bedanya, kok. Hanya saja pekerja di Indonesia tidak setanggap dan sestruktur pegawaiku di London. Kurasa akan ada proses adaptasi yang lama disini

Hei, bukannya sombong. Hanya saja aku, Rivaldi Rev Revean, seorang CEO perusahaan besar di beberapa negara yang termasuk dalam revean holding company. Haruskah aku kembali merasakan sesaknya ibukota ini lagi? Ternyata harus. Ya sudahlah. Mungkin aku bisa melihat sisi positifnya. Seperti bernostalgia dengan kenangan di negara kelahiranku.

Ya, jadi disinilah aku, di ruang rapat dengan dikelilingi calon pegawaiku. Disampingku, Pak Reynaldi Rev Revean, pemilik perusahaan ini sekaligus ayahku dengan bangganya memperkenalkanku sebagai pemimpin mereka yang baru dan ditambah dengan harapan-harapan klise yang hanya aku amini dalam hati.

Krek!

Pintu ruang rapat di sudut sana perlahan terbuka. Bukannya aku tipe orang yang paranoid atau tertarik pada dunia mistis, tapi secara refleks aku menoleh cepat dan menunggu sosok yang melangkah masuk.

Sepasang kaki jenjang yang dibalut stiletto yang pertama kulihat. Syukurlah itu bukan sosok tak menapak (sekali lagi aku tidak takut!)

Saat pandanganku semakin ke atas -menyelusuri tubuhnya- hingga sampai pada wajahnya. Wajah itu.

Waktu 6 tahun merubah wanita itu menjadi sosok yang berbeda. Menjadi wanita seutuhnya, bukan lagi gadis remaja yang memakai kaus dan celana kemana-mana dengan rambut sepundak yang di kuncir kuda. Kini sosok wanita karir melekat padanya. Kemeja peach pas badan yang di padupadankan dengan rok merah marun dan juga... Wow! Benarkah ia memakai stiletto itu? Selain itu rambut panjangnya yang disanggul moderen dengan seberkas rambut mencuat dari ikatannya membuat dia terlihat... Sexy! Shit, pikiran apa ini?

Entah menit keberapa kami saling tatap hingga suara ayah membersihkan tenggorokannya memecahkan tatapan intens kami.

Gadis itu tersadar lalu cepat-cepat mengalihkan perhatian kepada ayah. "Saya benar-benar minta maaf atas keterlambatan saya, Pak Reynald," katanya sambil menunduk. Dapat dipastikan dia akan merasakan amuk badai ayahku ini. Hahaha.

Suara tawa ramah ayahku memecah keheningan. Tunggu! Tawa?!

"Tidak masalah, Luna. Kami juga baru memulai beberapa menit. Luna, inilah bosmu sekarang, Rivaldi Rev Revean," jelas ayahku tanpa menghapus senyumannya sedetikpun lalu menoleh padaku, "Riv, ini Luna, akuntan perusahaan ini sekaligus pegawai teladan."

Aku pun tersenyum kecil yang dibalas dengan anggukan singkat dan wajah datarnya.

------------------------------------------------------------------

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang