9. A-apa?!

5K 685 28
                                    

"Eh lo!"

Keduanya segera menoleh saat mendengar sebuah suara dari arah belakang mereka. Orang tersebut berlari ke kecil ke arah mereka.

"Lo... Mark kan?" Ucap Renjun saat mengenali orang tersebut.

Mark menganggukkan kepalanya menatap Renjun dan Haechan dengan tenang.

"Kenapa?" Tanya Haechan bingung.

"Liat Jeno? Udah tiga hari gue gak liat dia" ucap Mark dengan mata yang menyiratkan bahwa dia tengah khawatir.

"Gue juga udah lama gak liat dia" Haechan menghendikkan bahunya tak tau.

"Gue denger denger dari Jaemin, dia berhenti sekolah" tukas Renjun menatap keduanya.

"HA?!"

"Yakin lo?"

Haechan dan Mark menatap Renjun dengan tampang kaget sekaligus tak percaya. Sedangkan Renjun hanya menganggukkan kepalanya meyakinkan keduanya bahwa berita tersebut memang benar.

"Alasannya?"

"Gue gatau" Renjun menghendikkan bahunya.

"Lo masih aja deket sama Jaemin"

Renjun menoleh menatap Haechan yang tidak menatapnya sama sekali. Dia sedikit lelah mendengar ucapan itu terus terulang ulang dari bibir Haechan. Memang apa salahnya jika dia dekat dengan Jaemin? Fikir Renjun tak mengerti.

"Lo kenapa sih Chan? Emang salah ya kalo gue deket sama Jaemin?" Ucap Renjun sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Gue udah bilang, dia bukan orang baik!" Sentak Haechan dingin.

Sedangkan Mark hanya melihat keduanya berdebat dalam keheningan.

"Gak semua orang yang keliatan buruk itu jahat lo tau!" Renjun menatap Haechan dengan pandangan kecewa, lalu pergi begitu saja meninggalkan Haechan dan Mark berdua berdiri di koridor. Haechan menghela nafas panjang menatap punggung sahabatnya yang semakin menjauh.

"Biarin dia ngerasain sendiri"

Mark berucap, membuat Haechan menatap ke arahnya dengan alis sedikit berkerut, dia tidak mengenal siapa itu Mark, bahkan ini baru pertama kalinya mereka bertemu.

"Lo?"

"Gue Mark dari kelas 11 Bahasa 1" Haechan mengangguk anggukkan kepalanya mengerti.

"Temen Jeno?"

"Um, bisa di bilang gitu. Lo sendiri?"

"Mungkin?"

"Haha"

Mereka berdua berjalan di sepanjang koridor sembari mengobrol ria.

.

Sudah tiga hari Jeno berusaha untuk memasak, namun semuanya berakhir sia sia, Jaehyun jelas hanya membuat alasan untuk membuatnya menderita. Namun Jeno tetap tidak ingin menyerah, dia tidak ingin kehilangan tangannya, tanpa tangan, Jeno bukanlah apa apa.

"Hahhh... Apa aku harus oprasi mata ya?" Lirih Jeno membaringkan kepalanya di atas meja makan.

"Tapi kata dokter, aku perlu donor mata kalau mau melihat lagi..." Lanjutnya memejamkan matanya dan menghela nafas panjang.

Ceklek!

"JAE!"

Jeno terkejut saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya, dia bangkit, mencari tongkatnya lalu berjalan ke ruang tamu.

"S-siapa ya?" Ucapnya bingung.

"Lo? Oiya gue lupa lo udah jadi pembantu ups istri Jaehyun maksud gue Haha" Jaemin tertawa dengan mencibir saat menatap Jeno.

Imperfection Series 1 : N E T R A ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang