15. Mark

5.1K 639 22
                                    

Jeno kini tengah duduk di ruang keluarga bersama dengan Jaehyun yang masih saja tak ingin melepaskannya. Bahkan saat Jeno bergerak sedikit saja, Jaehyun pasti akan langsung memegangnya dengan erat, padahal sudah hampir seminggu.

"Kak Jae besok gimana sekolahnya masih libur ya?"

"Iya, kan liburnya satu minggu, ini baru 6 hari, besok terakhir" ucap santai Jaehyun menatap film yang tengah di mainkan di layar televisi dengan serius.

"Um gitu, Oiya... Bagus ya Kak Film nya?" Ucap Jeno menatap lurus ke depan dengan senyum di bibirnya.

Seketika Jaehyun menoleh menatap Jeno, dia merenung sejenak.

"Jeno udah lupa gimana bentuk dunia yang Jeno tinggali..." Jeno menolehkan kepalanya, menatap kosong ke arah dimana Jaehyun duduk.

"Jeno izin buat nginget wajah Kak Jae ya..."

Tanpa menunggu persetujuan Jaehyun, Jeno mengulurkan tangannya, meraba raba dengan detail wajah milik Jaehyun. Ternyata Jaehyun kini wajahnya semakin tegas di bandingkan dengan masa SD dulu.

"Gak ada panggilan yang lebih bagus selain Kak gitu?" Jaehyun menggigit jari Jeno yang tengah meraba raba wajahnya, membuat sang empunya jari tersentak kaget.

Tidak membiarkan Jeno tersadar, Jaehyun langsung saja menarik tubuh Jeno ke dalam dekapannya, menyandarkan kepala Jeno di dadanya.

"Ayo cari donor mata, mau?" Lirih Jaehyun mendekap Jeno erat.

Seketika Jeno menggeleng, dia membenamkan wajahnya di dada bidang milik Jaehyun dan mengulurkan tangannya untuk memeluknya erat.

"Jangan... Walau gak bisa liat dunia yang penuh warna, tapi seenggaknya Jeno bisa ngerasain dunia yang gelap ini Kak..." Ucap Jeno tersenyum tipis.

Jeno lebih suka merasakannya, daripada hanya melihat luarnya. Dengan begini, dunia jadi terlihat tidak munafik di pandangannya, dan dia sudah cukup menyukai dunia gelap miliknya, ya... Hanya miliknya.

"Hahhh kamu tidur, udah jam sepuluh" Jaehyun bangkit, lalu mengangkat tubuh Jeno di gendongannya.

Jeno yang tidak siap seketika langsung melingkarkan tangannya di leher Jaehyun. Matanya sedikit membulat akibat terkejut.

"Kak Jaeee! Jeno kaget tau!" Seru Jeno memukul pelan bahu Jaehyun dengan bibir cemberut.

"Hm? Ayo ubah, jangan panggil Kak Jae lagi, panggil Mas juga gak papa Kkk~" Kekeh Jaehyun mengecup pipi Jeno sekilas, membuat Jeno langsung saja memerah seperti kepiting rebus.

"I-ih a-apaan sih!" Gugup Jeno menyembunyikan wajahnya di dada Jaehyun, namun masih dapat Jaehyun lihat telinga Jeno yang semakin memerah, membuatnya terkekeh geli dengan tingkah menggemaskan Jeno.

.

"Lo kenapa lagi?"

Mark yang tengah melamun segera tersadar dari lamunannya dan menatap Lucas yang tengah berjalan ke arahnya.

"Luke... Gue gatau harus gimana..."lirih Mark mengacak rambutnya dengan frustasi.

"Coba cerita" Lucas duduk di samping Mark.

Mereka kini tengah berada di ruang tamu, Lucas yang baru saja turun untuk mengambil air minum tidak sengaja melihat saudara kembarnya itu tengah termenung di sofa, dengan televisi yang masih menyala, akhirnya dia memutuskan untuk menghampirinya.

"Dandelion gue gak bisa ngeliat gue, gue gak bisa deketin dia semau gue karna kita gak terlalu deket, terus gue harus gimana?" Mark menatap Lucas dengan mata merah, dia sudah tiga hari ini kurang tidur karna selalu memikirkan Jeno nya.

Imperfection Series 1 : N E T R A ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang