33. Ingatkah Kamu...?

3.1K 441 83
                                    

"Gue gak yakin mau nikahin Jeno..."

"Ha? Gimana? gimana???"

"Gue ragu Luke... Kalau bukan karna Jeno hamil anak gue, gue gak yakin buat nikahin Jeno"

Jeno yang baru saja hendak melangkahkan kakinya ke dalam rumah segera berhenti, samar samar dapat dia dengar percakapan Mark dan juga Lucas dari ruang tamu.

"Oh? Jadi maksud lo apa?!" Lucas menatap Mark dengan alis yang saling bertautan.

"Gue... Seharusnya gak ngerusak keluarga Jeno, dan gue seharusnya gak nikah sama dia..."

BRAK!

Jeno diam diam meringis mendengar suara gebrakan meja yang cukup keras dari ruang tamu.

"Jadi maksud lo, lo cuma mau sensasinya aja iya? Lo kejar kejar dia selama bertahun tahun itu cuma buat seneng seneng? Terus setelah lo dapetin lo udah gak tertarik lagi? Iya? Gitu maksud Lo?! Ha?!"

Lucas menatap nanar saudaranya, sejak kapan saudaranya menjadi bodoh begini? Sejak kapan Mark menjadi seorang yang ceroboh dan gegabah seperti sekarang ini?.

Memang Lucas akui, dia merasa Mark lebih pendiam selama terus bersama dengan Jeno akhir akhir ini, apakah dia memikirkna tentang kebimbangannya ini?

"Lo gak bisa mutusin seenak hati lo Markeu! Di dunia ini tuh gak cuma lo yang manusia, semua manusia bukan robot yang di sediain buat lo mainin!"

"Lo mikirin perasaan Jeno ngomong begitu?! Jbersyukur dia udah mulai mau nerima lo sedikit demi sedikit, dan sekarang lo gini? Ini? Halah!"

Brak!

Lucas melemparkan buku majalah yang berada di atas meja ke lantai dengan marah, dia melirik Mark yang hanya diam.

"Sebaiknya lo pikirin lagi mateng mateng sebelum lo nyesal!" Lucas melirik dingin Mark dan berbalik dengan kasar meninggalkan Mark sendirian di ruang tamu.

Jeno membeku, dia tidak tau apakah harus masuk atau tidak. Dia menghela nafas berkali kali, merapikan rambutnya, lalu memasang senyum manisnya.

"Jeno pulang" Ucap Jeno memasuki rumah dengan gembira.

"Eh Kak Mark!"

Mark segera menoleh dengan kaku lalu dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi tersenyum ketika melihat Jeno menghampirinya sembari tersenyum lebar.

"Kirain gak akan pulang ke sini lagi Jen"

"Enggak... Kan Jeno belum pamit sama Kak Mark sama Kak Lucas juga" Jeno mendudukkan dirinya di samping Mark.

"Hahaha, kirain gak bakalan pamit"

"Ya enggak lah"

"Kak, Kakak yakin mau nikahin Jeno?" Mark membeku, dia menatap kedua mata Jeno yang tengah menatapnya dengan tatapan serius. Mark terdiam, dia sebenarnya bimbang, apalagi sejak saat dia melihat interaksi Jaehyun dan Jeno di rumah mereka waktu itu. Tadi siang Jeno di suruh pulang kerumah juga pasti karena masalah ini.

Inilah yang membuat Mark memaju mundurkan niatnya untuk menikahi Jeno, dia takut dirinya dan juga Jeno tidak akan pernah merasa bahagia sama sekali nantinya.

"Kak?"

Panggilan Jeno segera menyadarkan Mark dari lamunannya, dia membuka tutup bibirnya, tak tau harus menjawab apa.

"A-aku..."

Pats!

Harapan Jeno hilang, dia dapat melihat keengganan di mata Mark, pantas saja dia merasa hubungannya dan Mark sangatlah hambar, tidak ada rasa, tidak ada bau, juga tidak ada hal khusus, semuanya terlihat seperti sepasang teman biasa yang saling perduli. Ternyata ini penyebabnya, sejak awal ternyata Mark ragu untuk menikahinya.

Imperfection Series 1 : N E T R A ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang