Tak apa asalkan kau bisa jadi lebih bahagia
(Lebih banyak lah tersenyum)Kesedihan hari ini bisa terlupakan nanti.
Terlihat seorang gadis yang berparas bidadari sedang melamun diatas balkon kamarnya. Sedangkan sekarang jam dinding telah menunjukkan pukul 23.30 malam, terlalu malam untuk seorang gadis sepertinya. Tapi itu semua tidak berlaku untuk gadis yang bernama Yessica Tamara atau biasa dipanggil Chika.
Gadis yang sekarang usianya baru menginjak 18 tahun itu memiliki paras yang sangat cantik, murah senyum, dan memiliki senyum yang sangat manis. Chika adalah anak yatim piatu. Yang berarti kedua orang tua nya sudah lebih dulu menghadap sang pencipta. Tetapi Chika tidak sendirian.
Chika memiliki seorang kakak dan adik yang kebetulan semuanya perempuan. Kakak Chika bernama Shani dan adiknya bernama Christy. Namun, sangat disayangkan semenjak kedua orang tua mereka meninggal. Entah kenapa Shani yang dulu nya bersikap hangat padanya, kini berbeda. Shani yang sekarang adalah Shani yang tidak peduli apapun yang menyangkut dengan Chika. Shani hanya akan peduli pada adik terakhir nya Christy.
Bisa tinggal bersama pun itu atas permintaan almarhum ayah mereka, dan Shani pun tak bisa melanggar semua itu. Dikarenakan ia sudah berjanji pada ayah nya. Walaupun Chika dan Shani satu rumah itu bukan berarti bisa memperbaiki hubungan mereka sebagai adik kakak yang harmonis.
Chika dituntut oleh Shani agar bisa menjadi yang terbaik. Terutama dalam pendidikan. Chika harus mendapatkan gelar sebagai siswi terbaik ralat menjadi siswi berprestasi. Shani tidak mau mendengar alasan apapun yang jelas ia melihat Chika berhasil dalam menyelesaikan pendidikan nya. Tak peduli dengan kondisi Chika yang tertekan bahkan untuk kesehatan nya pun Shani hanya menganggap itu semua angin lalu saja.
Beda dengan cara Shani memperlakukan Christy, justru Shani sangat senang memanjakan Christy. Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada Christy, maka ia akan marah dan melampiaskan kemarahan nya itu kepada Chika. Bahkan ketika Christy salah pun tetap yang disalahkan nya Chika.
Semuanya terasa tidak adil baginya. Sempat terlintas dalam pikirannya bahwa ia dilahirkan hanya untuk meraih kesempurnaan bukan kehidupan yang menjadikannya bahagia.
"Aku lelah tuhan"Lirih Chika
Tiba-tiba dari arah belakang ada seorang gadis dewasa yang sedang berjalan dengan anggun menuju kearah dimana Chika sedang melamun.
"Masuk!"Ucap seseorang itu yang ternyata adalah Shani.
Chika yang dikagetkan dengan suara Shani dengan ekspresi wajah datar dan terkesan tajam pun seketika menoleh dimana tempat Shani berdiri sambil menyilangkan tangan nya.
"Saya bilang masuk! Kamu tuli?"
"Iya kak ben-
"Sekarang!!!"
"I-ya kak"
Chika pun segera masuk dengan diikuti Shani dibelakang nya. Ia segera menuju tempat tidur dan menaiki ranjang nya bersiap untuk tidur.
"Tidur. Besok kamu ada les tambahan setelah pulang sekolah!"
"Tapi kak tadi kan aku udah ikut les, izinin aku satu hari aja buat libur. Aku cape kak"
"Saya tidak peduli, yang jelas besok kamu ada ditempat les yang saya pilihkan"
"Tap-tap-tapi kak-
"Cukup!! Saya tidak mau mendengar alasan apapun dari kamu"
Shani pun berlalu begitu saja tanpa mempedulikan Chika yang sedang menunduk sambil menangis.
"Jika aku memilih antara hidup dan mati, aku akan memilih mati saja. Ini terlalu berat bagiku."Batin Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better
FanfictionCuma cerita Fiksi jadi jangan dianggap serius! "Aku ingin yang baik demi yang terbaik" Yssc Tmr "Baik belum tentu bisa menjadi yang terbaik" Zhr N K Kisah seorang gadis malang yang menginginkan hal terbaik menjadi penyempurna hidupnya. Tapi, jika...