Better (19)

1.1K 171 7
                                    

Author POV:

Jantung Chika berpacu cepat semenjak Ara mengaitkan tangannya dengan tangan milik Ara.

Chika berusaha melepas genggaman Ara, tapi semakin Chika berusaha semakin kuat pegangan Ara.

'Tolong dong Raa lepasin...kamu gak tau aja seberapa cepet jantung aku berdetak cuman karena kamu pegang tangan aku.'Batin Chika.

Chika hanya berharap Ara tidak menyadari kegugupan nya. Dan tidak melihat wajah Chika yang bersemu sedari tadi.

'Kok gue deg-degan gini anjir... definisi kurang belaian mah gini. Tenang Raa...santai.'Batin Ara.

Mobil Ara berhenti di lampu merah.

"Raa."

"Hm."

"Kita cuma mau nyebrang perempatan setelah lampu merah ini, bukan nyebrang sungai."

"Kenapa, kamu salting? Gugup aku gandeng?."

'Ihh, kok Ara tau sihh.'Batin Chika.

"Gak gitu, tapi ya-."

"Kamu pacar aku sekarang, jadi terserah ku mau kayak gimana juga."

"Tapi, aku gak mau."

"Harus mau."

Chika menghela napas kasar.

"Aku masih punya hati ya buat ngomong baik-baik sama kamu. Banyak yang mau sama ka-."

"Sttt..."Ara meletakkan telunjuknya dimulut Chika.

"...Udah ya bawelnya, aku laper belum sarapan. Dilanjut nanti aja ya."

Chika telah jengah menghadapi Ara, ia merasa sia-sia telah mengeluarkan tenaganya hanya demi memarahi seorang Ara yang keras kepala.

...

Semenjak perdebatan tadi, Chika sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun sampai sekarang mereka berdua tiba disekolah.

"Lepasin. Aku mau turun." Dingin Chika.

"Marah?."

"Menurut kamu??."

"

Childish banget sih."

"CHILDISH?! Kamu bilang aku Childish?! Oke kalo aku emang Childish kamu mau apa? Aku-."

"Iya aku minta maaf sayang."Ucap Ara menangkup kedua pipi Chika.

Deg..

'Jantung, tolong dong kerjasama nya. Kali ini aja yaa. Aku mau marah sama Ara."

Chika memalingkan wajahnya.

"Temenin sarapan."

"Emang tadi gak sarapan?."

"Enggak. Karena nunggu didepan rumah kamu dari jam 5."

"Salah sendiri, aku gak nyuruh."

"Selagi demi kamu, aku fine-fine aja."

'Ara masih sehat kan? Kenapa dia tiba-tiba jadi kayak gini ke aku?."Batin Chika.

"Kamu juga tadi belum sarapan kan?."

"Gak nafsu."

"Ayo lah, aku gak mau kamu sakit."Ara mengelus puncak kepala Chika dengan lembut.

...

Better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang