Play the song:Gangga-Forever.
Happy Reading!!
Pukul empat sore Chika memutuskan untuk segera pulang kerumahnya. Karena ia merasa tidak enak jika lama-lama berada dirumah Ara. Ketika ia pamit pada Veranda, Ara dipaksa oleh Veranda untuk mengantarkan Chika. Awalnya Ara menolak namun karena ia takut pada Mamanya itu, Ara pun mengiyakan perintah Veranda.
"Lo mau jalan kaki atau naik motor?"Tanya Ara.
"Jalan kaki aja Raa, lagian rumah kamu sama rumah aku gak terlalu jauh kan?"Ucap Chika.
"Yaudah deh, buruan nanti keburu sore"Ucap Ara.
Mereka berdua pun berjalan beriringan melewati perumahan. Ketika akan sampai digerbang rumahnya mata Chika tak sengaja melihat mobil Shani yang baru memasuki gerbang. Chika pun mendadak gugup dan takut karena tumben sekali Shani di jam-jam seperti sekarang sudah pulang.
Ara yang merasa aneh pada ekspresi Chika, ia segera menepuk bahu gadis itu yang membuatnya tersentak kaget.
"Araa, kaget!"Ucap Chika.
"Lagian lo kenapa? Kayak ketakutan gitu?"Tanya Ara.
"Aku gak papa"Ucap Chika.
"Lah terus ngapain muka lo aneh banget keliatannya!"Ucap Ara.
"Aku liat mobilnya Ci Shani, aku heran aja kok tumben dia jam segini udah pulang"Ucap Chika.
"Yaa mungkin dia kerjaan nya udah selesai kali, kenapa sih emangnya?"Tanya Ara.
"Yaa aku aneh aja Raa. Aku takut kalo misalnya dia tau kalo aku tadi gak sekolah"Ucap Chika.
"Lo tenang aja, gak mungkin lah dia tau. Percaya sama gue!"Ucap Ara.
"Yaa semoga aja deh"Ucap Chika.
"Yaudah sana masuk!"Ucap Ara.
"Kamu gak mau mampir dulu Raa?"Tanya Chika.
"Gak usah, gue masih banyak urusan!"Jawab Ara.
"Ooh, yaudah deh kalo gitu, aku masuk dulu yaa. Dadah!"Ucap Chika. Ketika Chika melangkahkan kakinya masuk kedalam, tiba-tiba Ara menahan tangan gadis itu.
Chika menoleh sembari membalas tatapan Ara yang sekarang sedang menatapnya.
"Kenapa Raa?"Tanya Chika.
"Kalo ada apa-apa lo kabarin gue!"Ucap Ara.
"Tapi kan aku gak punya nomor kamu"Ucap Chika.
Ara pun merutuki kebodohan nya, memang benar mereka berdua belum bertukar nomor ponsel.
"Gue lupa, siniin hp lo cepet!"Ucap Ara.
"Buat apa Raa?"Tanya Chika.
"Udah siniin cepet, lama banget sih lo!"Ucap Ara.
Chika pun mengambil ponselnya dan segera menyerahkan nya pada Ara. Ara mengetikan nomornya pada ponsel Chika dan nomornya pun tidak ia beri nama.
"Nih, itu nomor gue. Nanti lo telpon aja kalo ada apa-apa"Ucap Ara.
Chika melihat kearah ponsel nya ia mengeryitkan keningnya ketika melihat nomor yang baru Ara tuliskan barusan yakni nomor gadis itu, tidak diberi nama.
"Kok gak ada namanya Raa?"Tanya Chika.
"Sengaja! Gue balik dulu bye!"Ucap Ara lalu berbalik dan berjalan tanpa memperdulikan Chika yang sedang menatapnya cengo.
"Gitu banget jawabnya. Yaudah deh aku kasih nama ini aja!"Gumam Chika sembari mengetikan suatu nama pada nomor ponsel Ara. "Nah gini kan bagus!"Ucap Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better
Hayran KurguCuma cerita Fiksi jadi jangan dianggap serius! "Aku ingin yang baik demi yang terbaik" Yssc Tmr "Baik belum tentu bisa menjadi yang terbaik" Zhr N K Kisah seorang gadis malang yang menginginkan hal terbaik menjadi penyempurna hidupnya. Tapi, jika...