Author POV:
Keesokan paginya, selesai mandi Chika sudah bersiap tapi kali ini ia akan datang sedikit lebih pagi dari biasanya. Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Ara jadi dia harus memberikan kado yang telah ia siapkan jauh-jauh hari. Chika pun menolak untuk dijemput oleh Ara dengan alasan ia harus berangkat pagi karena ada piket dikelasnya.
Chika menuruni tangga setelah sampai dibawah ia melihat Shani dan Christy yang sedang sarapan.
"Kak Chika sarapan dulu yuk."Ajak Christy.
"Enggak dek, kakak ada piket dikelas. Kakak duluan ya."Ujar Chika lalu ia berjalan keluar rumah.
Sedangkan Shani ia hanya menatap kepergian Chika, tanpa memperdulikan adiknya itu.
Chika telah sampai disekolah, ia pun buru-buru untuk masuk ke kelas Ara terlebih dahulu. Karena ini masih terlalu pagi siswa-siswi disekolah belum pada datang. Chika tersenyum lalu menulis ucapan ulang tahun di note kecil dan menaruhnya diatas kado yang ia siapkan, Ia pun menaruh kado nya di kolong meja Ara, setelah itu Chika segera keluar takut ada teman ataupun Ara yang melihatnya.
Ketika melewati koridor Chika tak sengaja berpapasan dengan Ara, ia pun berhenti.
"Hai, selamat pagi Ara."
Ara tidak menjawab sapaan Chika karena ia kesal pacarnya itu menolak untuk dijemput olehnya.
"Kok diem aja sih?"Tanya Chika.
"Abisnya kamu gak mau aku jemput tadi."Jawab Ara.
"Iya maaf ya, aku tadi buru-buru. Aku ke kelas dulu ya, dadah."Pamit Chika.
"Eh tunggu."Ara yang akan menahan Chika namun tidak sempat karena kedatangan para sahabat nya.
"Woy Raa, ngapain Lo?"Sapa Olla.
"Gak ngapa-ngapain."Ara berlalu memasuki kelasnya dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan.
"Kenapa tuh, pagi-pagi udah muram aja mukanya."Tanya Flora.
"Kagak tau, mending kita masuk kelas lah."Ajak Oniel.
Ara duduk di kursinya lalu ia memasukkan buku paket yang ia bawa ke kolong meja. Merasa ada yang mengganjal, Ara menilik sekali lagi meraba lacinya dan meraih kotak kecil itu. Menatapnya lama, sebuah kartu ucapan ulang tahun.
"Lo ulang tahun Raa?"Tanya Adel.
"Iya, gue dikasih kado nih."Jawab Ara.
"Wedeehhh, dari siapa tuh?"Ara hanya menggeleng tidak tahu.
Ara memandangi kado itu, dan teman sekelasnya mulai mengucapkan dan ada juga yang memberinya kado. Pandangannya masih tertuju pada kado yang ia pegang, lalu ia membuka kado itu. Dan terlihatlah sebuah jam tangan, Siapakah yang memberikan ini?
Semua ini tampak tidak asing. Tapi, pikiran Ara langsung tertuju pada Chika, apakah ini dari Chika. Mengingat gadis itu yang mengenakan jam tangan yang sama dengan jam tangan yang ia pegang sekarang ini. Ara pun langsung memakai jam tangan itu.
Pagi ini Chika merasa tidak enak badan, padahal upacaranya baru dimulai, tapi staminanya menurun. Chika melemah sampai akhirnya tubuhnya kehilangan keseimbangan dan Chika tersungkur jatuh, Chika pun pingsan tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat, Chika mulai sadarkan diri dan mendapati Eli dan Dey yang sedang menunggunya sadar.
"Gue dimana?"
"Lo di UKS, tadi Lo pingsan."Ucap Dey.
"Pingsan? Gue pingsan? Masa sih?"Ucoa Chika tak percaya.
"Dan Lo pasti seneng karena yang bawa Lo kesini tadi Ara."Timpal Eli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better
FanfictionCuma cerita Fiksi jadi jangan dianggap serius! "Aku ingin yang baik demi yang terbaik" Yssc Tmr "Baik belum tentu bisa menjadi yang terbaik" Zhr N K Kisah seorang gadis malang yang menginginkan hal terbaik menjadi penyempurna hidupnya. Tapi, jika...