00. Prolog

384 65 104
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Ayo naik!"

Lelaki yang memakai seragam sekolah putih biru itu mengulurkan tangannya kepada seorang gadis remaja yang kini menatapnya sambil tersenyum kecil. Gadis itu kemudian menyambut uluran tangannya dan naik ke dalam bus.

"Berdua ya pak," ujarnya sembari memberikan selembar uang 10 ribu

"Siap!" jawab sang supir bus

Dua remaja itu kemudian melangkah ke arah dua kursi paling belakang dan duduk bersandar dengan nyaman. Keduanya bercengkrama dan tertawa ringan sambil menunggu kendaraan umum itu berjalan.

"Aca, gue ada sesuatu buat lo.."

Gadis remaja itu langsung mengalihkan atensi sepenuhnya ke arah lawan bicara. Tentu dengan perasaan yang antusias.

"Apa tuh?" tanyanya dengan wajah penasaran

Lelaki berusia 14 tahun itu kemudian mengambil sesuatu dari tas birunya, ia mengeluarkan dua buah gelang berwarna hitam.  "Nih!"

Wajah sang gadis kini semakin berseri-seri kala menatap dua buah gelang yang berada di tangan Aska, "Wow, beli di mana, Ka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah sang gadis kini semakin berseri-seri kala menatap dua buah gelang yang berada di tangan Aska, "Wow, beli di mana, Ka?

"Ada deh, sini tangan lo.."

Ia pun mengulurkan tangannya ke lelaki itu dengan perasaan yang membuncah, bahkan wajahnya sudah merah padam. Indahnya cinta remaja ini.

Lelaki dengan senyuman sehangat mentari itu lalu memakaikan gelang dengan lambang bulan sabit di pergelangan tangan sang gadis.

"Cantik banget!"

Gadis itu memandang gelang di tangannya dengan mata yang berbinar-binar. Sang gadis juga perlahan menarik tangan lelaki itu dan memakaikan gelang berlambang bintang di pergelangan tangannya.

Lelaki itu pun menyunggingkan lengkungan tipis kala melihat ke arah gadis yang sedang tersenyum senang, "Tetap gini ya?"

"Apa?"

"Senyumnya."

Dua anak remaja yang kini tengah berbunga-bunga itu saling melemparkan senyuman. Bus yang mereka tumpangi perlahan membawa mereka menelusuri jalanan yang sedikit lenggang.

ASKALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang