15. Demi Dia

82 31 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hari senin adalah hari yang menyebalkan bagi sebagian murid, karena weekend mereka telah usai. Secepat itu. Para siswa dan siswi SMA Angkasa kini sudah mulai berdatangan, sebagian dari mereka datang dengan kendaraan pribadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.45, tandanya 15 menit lagi gerbang sekolah itu akan tertutup rapat. Seperti biasa anak OSIS di waktu senin pagi selalu bergantian untuk menjaga dan mengawasi para siswa dan siswi yang tidak mematuhi peraturan sekolah.

Yaksa, yah hari itu adalah giliran Yaksa untuk berjaga di depan gerbang sekolah. Dengan pakaian serta atribut lengkapnya, ia mulai memeriksa para murid yang datang satu persatu. Apakah mereka memakai atribut sekolah atau tidak.

"Riana, dasi lo mana?" tanyanya dengan nada datar

Riana, salah satu teman sekelasnya itu memberikan salam peace kepada Yaksa sambil terkekeh, "Gue lupa Sa.."

Yaksa hanya menghela napas pelan saat dua siswi yang ada di belakang gadis berambut ikal itu juga tidak memakai dasi.

"Lo, sama kalian berdua..," mata Yaksa mengarah kepada dua gadis di belakang

"Buang sampah yang ada di dekat meja piket." lanjutnya lalu menghentikan motor siswa yang lainnya

Mereka bertiga pun berdecak pelan lalu berlalu dari hadapan Yaksa untuk melaksanakan hukuman mereka. Yaksa memang di kenal sebagai ketua OSIS yang baik hati. Buktinya ia lebih memilih menyuruh mereka membuang sampah dari pada harus berdiri di lapangan.

"Alyssa kok belum dateng ya?" gumam Yaksa gelisah

Pasalnya lelaki itu tak melihat Alyssa dari tadi, sejak ia berdiri di sana dari 30 menit yang lalu. Ia berkali-kali melihat jam tangannya, "10 menit lagi.."

Yaksa berulang kali mengecek ponselnya, lalu ia mengetikkan sesuatu di sana.

Alys.
terakhir dilihat pada 23.00

Alyssa?
Lo ngga sekolah?
(terkirim)

"Kak?"

Yaksa tersentak kaget saat seseorang tiba-tiba ada di hadapannya. Untung saja ponsel yang ada di genggamannya tidak jatuh.

Yaksa mendadak tersenyum tipis saat melihat sesosok gadis yang ada dihadapannya, "Lami? kenapa?"

"Udah sepi, ngga mau masuk?" tanya Lamira

Lelaki itu sontak menggeleng, "Belum bel, pasti masih ada yang datang." katanya sembari melihat-lihat ke arah luar gerbang

ASKALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang