23. Terungkap

82 18 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kehadiran Jasen dan Jayden yang tiba-tiba membuat beberapa dari mereka yang ada di sana terlihat bingung sekaligus tak mengerti, tentang apa yang dua anak adam itu coba katakan.

Alyssa mengerutkan alisnya lalu memusatkan perhatian kepada Jasen yang dengan santai duduk di sofa sembari memainkan ponselnya, "Impostor?"

Jayden juga ikut duduk setelah memandangi salah satu gadis itu dengan senyum meremehkan. Begitu juga Albiru, ia tiba-tiba mengeluarkan ponselnya dengan tatapan penuh arti yang dilayangkan kepada gadis yang sama.

Alyssa memijit pelipisnya pelan, "Ini ada apa sih?"

Mendadak situasi di rumah yamg cukup luas itu hening. Sampai Albiru memutar sebuah voice note dan meletakkan ponselnya di tengah-tengah mereka dengan raut wajah datar.

"Halo, lo di mana?"

"Gue lagi di rumah Alyssa, kenapa kak?"

"What? kok lo santai banget abis buat anak orang celaka?"

"Jadi gue harus gimana? nyerahin diri ke polisi? ck, buang-buang waktu."

"Ini udah seminggu lo masih ngga mau ngaku juga?"

Gadis itu terdengar mendengus kasar, "Bacot banget lo.."

"Kalo gue ngga ada di sana buat bawa Yaksa ke rumah sakit, lo bakal di penjara seumur hidup.."

"Kak Jinan, uang yang kemaren masih ngga cukup?"

Tawa berat menyeruak dari seseorang di seberang sana, "Haha, lo emang perempuan iblis."

Tit..tit..tit..

Semua yang ada di sana memandang Albiru dan sang pelaku dengan tatapan terkejut setelah berhasil mengenali salah satu suara yang begitu tak asing di telinga mereka.

Nyatanya hanya Alyssa dan sang impostor yang tak menduga hal ini akan terungkap begitu saja.

"Lamira?" panggil Alyssa, nadanya sedikit bergetar

Lamira hanya terdiam, keringat dingin mengucur deras dari pelipisnya. Sementara yang lain memandang gadis itu dengan berbagai macam tatapan.

Jasen berdiri lalu menghampiri Lamira, "Udah?

Lamira menunduk lalu mencengkeram ujung bajunya dengan kuat.

"Udah dramanya?" lanjutnya dengan nada menginterogasi

"Sumpah, setelah gue tau ternyata lo yang nabrak kakak gue.."

Calya menjeda kalimatnya sesaat, matanya menatap lurus ke arah Lamira dengan tatapan kecewa.

ASKALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang