29. Tentang Kita

107 16 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Kenapa kamu ke sini?" tanya wanita paruh baya itu

Alyssa menggigiti bibir bawahnya, tanda ia sedang gugup. Pasalnya wanita itu sedari tadi menatap Alyssa dengan tatapan tajam. Sehingga ia belum berani untuk masuk ke dalam ruangan Yaksa.

Calya kemudian maju selangkah dan mendekat ke arah sang ibu, "Mami, biarin Alyssa jenguk kak Yaksa ya?" ujarnya dengan nada memelas

"Ngga.."

"Masuk aja nak..," titah Janu yang sedari tadi hanya menghela napas melihat kelakuan sang istri

Jasmin menatap Janu dengan tatapan tak suka, "Papi apaan sih?!"

Sebelum masalah semakin panjang, Calya buru-buru menarik tangan Alyssa untuk masuk ke dalam ruangan yang berukuran cukup besar itu.

Dapat mereka lihat, lelaki itu sedang tertidur pulas di atas ranjang rumah sakitnya. Yaksa tertidur dengan selimut yang menutupinya tubuhnya sampai dada. Dengan infus yang masih terpasang di salah satu tangannya. Jangan lupa dengan polaroid seseorang yang selalu ada di samping bantal Yaksa.

Alyssa terdiam sejenak memandangi Yaksa serta potret dirinya sendiri di sana. Calya kemudian tersenyum dan mengelus pundaknya dengan lembut.

 Calya kemudian tersenyum dan mengelus pundaknya dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Budak cinta banget ya kakak gue?" sela Calya dengan candaan

Alyssa terkekeh pelan lalu menunduk, belum apa-apa mata gadis itu sudah berkaca-kaca. Alyssa bahkan tak ingat kapan foto itu di ambil. Bisa ia bayangkan betapa lelaki ini sangat menyukainya.

"Gue aja ngga ingat ini kapan, Ca..," balas Alyssa sembari mengambil polaroid tersebut dan mengusapnya perlahan

"Yang pasti setiap kak Yaksa kangen sama lo, dia bakal selalu liat foto itu." jawab Calya

Alyssa kini memperhatikan setiap inci wajah tampan itu.

"Gue tinggal dulu ya?"

Calya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan VVIP itu setelah mendapat anggukan dari Alyssa. Calya paham, gadis itu perlu waktu untuk mengobati rindu dengan kakaknya.

ASKALA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang