15. Kembali ke Kota

368 99 15
                                    

Hoseok tidak pernah menyangka jika semuanya akan jadi runyam seperti ini. Jujur saja, sejak ia bertemu dengan Yoongi untuk pertama kali, Hoseok tidak pernah berharap anak itu bertemu dengan Seokjin. Mereka tidak boleh bertemu. Tidak boleh, bahkan untuk satu kali pun.

Seokjin temannya, dan Hoseok tidak akan pernah membiarkan temannya jatuh dalam lubang kesedihan yang sama untuk kedua kalinya. Namun, sepertinya ia terlambat. Semua harapannya hancur ketika Jimin berkata bahwa keduanya--Seokjin dan Yoongi--sudah pernah bertemu di toko roti milik ibunya.

Yang Hoseok tidak tahu adalah Yoongi dan Seokjin pernah bertemu jauh sebelum itu. Bukan hanya di sebuah toko roti atau jalanan desa, melainkan pantai, tempat yang tabu dikunjungi terutama bagi Seokjin.

Yoongi akan berada di desa ini selama dua bulan, dan Hoseok rasa, ia bisa menjaga semuanya tetap terkondisi dalam dua bulan. Ia merasa bisa menjaga Yoongi dari Seokjin, dan membuat anak itu tetap sebagai seorang pengunjung biasa di desa ini.

Tetapi, Kim Taehyung berulah dengan mengajak Yoongi pergi ke pantai. Tempat yang berada dalam posisi paling atas dalam larangannya. Pada saat itu, kemarahannya ia luapkan dengan pukulan di pipi.

Namun, tidak berselang lama, masalah yang hampir sama dibuat oleh Jeon Jungkook. Hoseok sendiri tidak pernah menyangka, bocah yang ia kira hanya akan menutup mulutnya rapat-rapat, ternyata bisa berbuat hal seberani itu.

.

.

.

Kim Taehyung, lelaki itu memacu kedua kakinya untuk berlari cepat, berusaha untuk menyusul Yoongi yang berada cukup jauh di depan.

"Yoon. Tolong maafkan mereka. Hoseok Hyung, Namjoon Hyung ... mereka hanya khawatir," Taehyung berucap lirih. Benar-benar berharap agar Yoongi mau memaafkan teman-temannya atau setidaknya mendengarkan ucapannya.

"Yoon ...." Taehyung menggigit bibir, merasa tidak enak hati. Ia pikir, ini semua terlalu jauh. Tidak seharusnya mereka sampai berucap seperti itu pada Yoongi yang tidak tahu banyak tentang masalah yang tengah terjadi.

"Kupikir, mungkin saja teman-temanmu benar."

Taehyung menggeleng cepat. "Bukan begitu, Yoongi. Mereka hanya khawatir. Kau tahu, 'kan?" ujarnya hati-hati.

Yoongi berbalik dan menatap Taehyung tepat di mata. Tatapan yang membuat Taehyung terkelu, hingga menahan napas terengahnya untuk beberapa waktu.

"Aku tidak tahu," Yoongi berucap. "Tidak ada yang aku pahami, Taehyung," lanjutnya. 

"Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa. Jika itu kau, apa yang akan kauperbuat, Tae?" Yoongi bertanya.

Dan oleh pertanyaan itu Kim Taehyung dibuat bungkam. 

Jika dirinya ada di posisi Yoongi ... menjadi orang yang disudutkan dengan alasan yang bahkan dirinya tidak ketahui. 

Jika Taehyung ada di posisi itu, apa yang akan ia lakukan?

Pertanyaan itu terlalu mendadak bagi Taehyung, dan ia tidak punya jawabannya. 

"Aku ... tidak tahu," lirihnya dengan kepala tertunduk.

Yoongi tertawa kecil. Suara tawa yang entah kenapa membuat Taehyung merasa sakit.

"Pulanglah, sudah malam," Yoongi berucap sembari menepuk pundak Taehyung. Setelahnya, anak itu melangkah untuk pulang dan kali ini, Taehyung tidak lagi mengikuti ke mana Yoongi pergi. Anak itu terlalu malu.

Kim Taehyung berbalik dengan mata sembab di hari itu, beserta setetes air mata, meskipun tidak terdengar isakan dari bibirnya. Mulutnya terkunci rapat, hingga Jeon Jungkook yang ada di hadapannya hanya dilewati tanpa sepatah kata.

.

.

.

Malam semakin larut dan belum ada satu pun dari keempatnya yang bisa menemukan petunjuk keberadaan Seokjin. Rumahnya kosong ketika Namjoon datang untuk mencari siang tadi. Lelaki itu tidak ada di sana.

Sawah keluarganya yang tidak lagi subur karena tidak terawat, bahkan pantai telah mereka kunjungi. Dua-duanya dengan tangan kosong sebagai hasilnya.

"Kita kembali besok saja. Sepertinya Seokjin Hyung butuh waktu sendiri," Taehyung melirih. Hari sudah benar-benar gelap, dan mencari di malam hari bukanlah ide yang bagus.

"Tidak bisa seperti itu. Kita harus menemukannya hari ini, bahkan hingga malam sekalipun," Hoseok membantah. Satu yang menjadi ketakutannya adalah kemungkinan bahwa Seokjin melakukan hal bodoh.

"Malam sudah larut, Hoseok. Taehyung benar, mungkin Seokjin butuh waktu untuk sendirian."

"Tapi ... "

"Aku tahu kau khawatir. Tapi Seokjin tidak seperti apa yang kau pikirkan. Ia tidak sebodoh itu," Namjoon memotong.

"Beri Seokjin waktu," lanjutnya, yang mana mengakhiri pencarian di malam itu. Keempatnya memutuskan untuk pulang dan berencana untuk kembali esok hari.

.

.

.

Kim Taehyung tidak segera pergi ke balai desa esok harinya. Lelaki itu memutuskan untuk pergi ke rumah Min Harabeoji terlebih dahulu untuk menemui Yoongi. Jujur saja, Taehyung merasa ada beban di bahunya semenjak kejadian malam tadi. Ia benar-benar merasa buruk sebab hanya bisa diam ketika Yoongi dipojokkan. Memang, apa yang ia bisa? 

Melawan Hoseok dan Namjoon?

Sayangnya, ia tidak punya keberanian sebesar itu.

Pertanyaan dari Yoongi tentang apa yang bisa dilakukan juga membuatnya berkecil hati. Dua hal itu membuatnya merasa bersalah.

"Hyung?"

Panggilan yang ditujukan padanya membuat Taehyung menghentikan langkah. Ia sapu sekeliling dengan maniknya, yang akhirnya terhenti ketika melihat presensi Jeon Jungkook, bocah yang berumur dua tahun di bawahnya.

"Mau pergi ke mana? Boleh aku ikut?" Sembari melangkah mendekat, Jungkook bertanya, dan pertanyaan itu dibalas dengan gelengan singkat.

"Sebaiknya, kau segera pergi ke balai desa. Mungkin saja, Hoseok Hyung dan Namjoon Hyung sudah ada di sana. Aku ingin menemui Yoongi dulu," ujarnya, dan yang menjadi balasan untuknya adalah senyum gigi kelinci Jungkook.

"Kalau begitu tujuan kita sama. Aku juga mau pergi ke rumah Min Harabeoji," tuturnya. 

.

.

.

Satu yang bisa disayangkan setelah keduanya pergi ke rumah Min Harabeoji, adalah Yoongi tidak ada di sana. 

Orang yang membukakan pintu adalah Min Harabeoji. Lelaki itu berucap, cucunya tidak ada di rumahnya.

"Yoongi sudah kembali ke kota pagi tadi." Itu jawaban Min Harabeoji, ketika Taehyung bertanya, apakah ia bisa bertemu dengan Yoongi.

"Tapi, Harabeoji. Yoongi akan berlibur di desa selama dua bulan, bukan?"

Dua bulan. Yoongi bilang padanya ia akan berlibur di desa selama dua bulan, dan sekarang ia sudah kembali ke kota? Jangan bercanda. Bahkan belum satu bulan Taehyung berteman dengan Yoongi.

"Ada beberapa hal yang harus diselesaikan, katanya."

"Kapan Yoongi akan kembali, Harabeoji?"

"Mungkin liburan selanjutnya. Memang, anak itu tidak pamit sebelum pergi?"

"Tidak ...."

Keduanya terlambat. Yoongi sudah kembali ke desa dan entah akan datang kembali atau tidak.




Tbc

Edge of Tomorrow ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang