Jangan lupa vote, komen :)
enjoy~
.....
"Anjing!"
Mark mengumpat begitu ia melihat sepeda motornya yang sudah terbalik dengan bensin yang menetes sedikit demi sedikit. Motor CBR yang ia cuci siang malam itu juga kotor dengan tanah basah. Ada cap tangan, ada bekas sepatu, ketara sekali motornya ini baru saja diperkosa tangan-tangan biadab.
"Lah! Lo parkir kebalik, Mark!" Haechan yang berjalan sedikit jauh di belakangnya melotot, persis reaksi pertama Mark tadi.
"Gue tau ini kerjaan siapa." Lucas menepuk pundak Mark.
"Ya siapa lagi kalo bukan Hyunjing. Anjing banget bangsat." Mark dibantu Lucas dan Haechan membalik motornya yang berat banget. Beberapa anak yang lewat dihardik Mark karena bukan membantu malah ngetawain mereka.
"Brengsek, bensinnya abis." Umpat Mark lagi begitu melihat indikator bensin di motornya. "Minta bensin lo dikit Chan."
Haechan langsung menuju motornya, motor Scoopy berwarna merah diujung parkir yang sering dipanggil Haechan abang.
"Jadi rencana lo kali ini apa?" Tanya Lucas, sambil bantuin Mark bersihin motornya.
"Nanti deh, gue pikirin. Yang jelas, Hyunjin gak aman besok."
"Kita gebukin di toilet cowok aja." Usul Haechan,
"Dih mainannya toilet. Dikira ngehomo nanti."
"Kita seret aja rambut kuningnya, kita potong, kita bakar." Lucas sudah ketawa mendengar idenya sendiri.
"Lo pikir kalo kita seret Hyunjin, antek-anteknya gak nyeret lo ganti?"
"Udah-udah. Gue udah bilang mau pikirin nanti ya nanti. Sekarang, gimana nih caranya pindahin bensin Haechan ke motor gue, Yeri udah nungguin."
Haechan dan Lucas mendengus, dalam kondisi apapun Mark tetap akan memikirkan cewek-ceweknya, ups.
"Pake sedotan gak sih?"
"Bego, motor lo dibalik, bensinnya kita tampung."
"Gak bener ye lu berdua."
Mark berjalan menuju suatu tempat. Punggungnya menghilang begitu saja, tapi gak lama dia kembali sambil berlari membawa selang kecil.
"Anjing, selang pipis."
"Udah diem bangsat."
Mark ambil kateter urine di lab biologi yang sedang kosong siang itu.
"Berantem lagi lo!" Itu teriakan Yeji yang baru saja sampai rumah dan melihat kondisi Hyunjin, kakaknya, yang bengkak di seluruh wajah. Bukan hal baru, Hyunjin pernah pulang ke rumah dengan satu jarinya putus gara-gara motornya di tendang orang yang katanya musuhnya. Pernah pulang dengan kepala di perban yang katanya kena pukul balok orang, pernah pulang nyeker gara-gara sepatunya ia lempar buat nimpuk musuh, dan hari ini ia pulang dengan bibir bengkak, mata menghitam sebelah, wajah berdarah-darah.
"Yeji, kalo masuk rumah itu salam dulu kek. Jangan kayak preman pasar gitu." Omel Seulgi, Mama Yeji dan Hyunjin.
Bukan Yeji kalau tidak cengengesan. Mamanya sedang membersihkan luka Hyunjin dan Yeji tebak, Hyunjin lagi tidak bisa bicara.
"Udah tau gak bisa berantem, sok-sokan tawuran." Yeji mulai, ia melirik sekilas Hyunjin, dan benar kakaknya itu hampir aja meraih rambutnya buat dijambak. Untung Seulgi lebih dulu meraih tangan Hyunjin dan laki-laki itu hanya mengerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn ; Mark Lee X Yeji
Fanfictionbagaimana jadinya jika Yeji harus menikah dengan musuh kakaknya karena kekhilafan yang juga ia setujui.