Jangan lupa vote, komen, follow :)
enjoy
Dua hari sudah Mark tidak bisa masuk sekolah. Ia berdiam diri di kamarnya karena Mama melarangnya bergerak. Ia juga hanya bisa meratapi kepergian motor kesayangannya dari balik jendela kamarnya ketika seseorang membawa motornya. Kalau dia sehat, pasti dia bakal teriak-teriak, marah-marah, atau ia bisa saja gak pulang rumah. Sayangnya, bergerak saja tubuhnya kesakitan.
Haechan dan Lukas berkali-kali menanyakan keadaannya tapi Mark hanya bilang dia sakit perut dan tidak memberitahu perihal pengeroyokan kelompok Hyunjin. Dia juga menerima pesan dari Yeri yang terus marah-marah karena Mark tidak datang malam itu. Tapi Mark juga tidak bilang kalau malam itu dia sekarat.
Klek.
Pintunya dibuka dan menampilkan Mamanya yang masuk kamar dengan sebungkus bubur di tangannya. Ada untungnya juga dia sakit, Mama nya lebih perhatian sama dia. Makan di ambilin, minum diambilin, tiap jam di tengokin, mau apa aja diturutin. Hehe.
"Mama beliin aku bubur?" Mata Mark berbinar melihat bubur ayam ditangan Mamanya.
Jieun menggeleng, "Yeji tadi mampir. Sebelum berangkat kuliah dia beliin kamu bubur."
"Yeji?"
"Iya." Jieun menatap Mark dengan senyum menggoda, "pacar kamu ya, Yeji? Kalo iya Mama setuju."
Mark terbatuk, ia melotot kearah Mamanya,
"Bukan! Kalo Mama tau dia siapa pasti Mama bakal ngusir dia malam itu."
"Hah! Emang siapa? Masa dia yang bikin kamu babak belur?"
"Bukan dia, tapi Kakaknya!"
Jieun mengelus rambut Mark, sudah lama rasanya ia tak memperhatikan pertumbuhan Mark yang tiba-tiba jadi laki-laki dewasa. Kumis tipisnya menambah kesan tampan pada anak laki-lakinya ini.
"Kamu tau gak Mark, Mama sama Papa tuh bahagia banget pas kamu lahir." Buka Jieun masih mengelus surai rambut Mark yang asik makan bubur dari Yeji,
"Iyalah, ganteng gini." Jawabnya acuh,
"Itu karena pas USG dokter bilang kalau anak Mama perempuan lagi, ternyata pas lahir keluar kamu."
Mark mendelik. Cerita itu lagi, dia berkali-kali mendengarnya terutama dari Papanya yang sering menggoda jika Mark itu sebenarnya perempuan.
"Papa sudah merencanakan buat kerja di Amerika sejak muda. Awalnya Mama juga merasa bisa mengikuti kemanapun Papa pergi. Tapi melihat kalian, Mama gak mau kalau kalian menjadi orang nomaden yang tinggal pindah-pindah. Papa ngalah, ia rela pulang pergi Amerika Korea buat kita." Jieun melanjutkan kisahnya,
"Papa berharap kamu bisa gantiin Papa jagain Mama, jagain kak Somi, jagain Lami pas Papa gak dirumah. Gak kerasa kamu udah dua puluh satu sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn ; Mark Lee X Yeji
Fanfictionbagaimana jadinya jika Yeji harus menikah dengan musuh kakaknya karena kekhilafan yang juga ia setujui.