14

652 99 37
                                    

like dan komen dong

//

//

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"kira-kira biaya nikah berapa sih?"

Somi dan Jieun tersedak, Lami melotot mendengar Mark yang tiba-tiba bicara tentang nikah di meja makan.

"Gak usah aneh-aneh deh. Masih kecil nikah-nikah."

"Loh, kan kita harus punya target Ma. Mark mau fokus kumpulin uang nikah abis semester 4."

"Geli ih kak Mark, kak Somi aja belom." Lami mengibaskan tangan.

Somi mendekati Mark, menyentuh dahi adiknya itu, "panas Ma." Guraunya yang mendapat tendangan dari Mark pelan.

"Papa dulu juga nikah muda kan Ma. Jadi kalo Mark pengen nikah muda itu kayaknya gak masalah." Cerocos Mark.

Jieun menghentikan suapannya, ia hanya merasa jika topik yang dibawa Mark kali ini bukan hal biasa.

"Mark, kamu serius?" Tanya Jieun. Mark hanya menaikan keningnya.

"Jaman sekarang, orang tua itu akan mencari bibit bebet dan bobot untuk anaknya Mark. Semua orang tua pingin yang terbaik. Gak ada yang mau lihat anaknya susah. Kamu kerja aja belum. Mau dikasih apa anak orang nanti."

"Loh, untuk itu Mark bilang kan mau kerja buat modal nikah sama masa depan Mark nanti."

"Mau kerja apa? Lulus kuliah aja belom?" Patah Somi lagi. Mark memanyunkan bibirnya. Gaada yang percaya kalau diotaknya pingin segera nikahin Yeji.

"Udah Ma, jangan bicarain nikah di meja." Gerutu Lami dengan mukanya yang cemberut.

"Lami tuh takut ditinggal kalian berdua. Somi rencanain mau nikah tahun depan aja dia nangis semaleman." Bongkar Jieun yang langsung membuat Somi menuju meja adiknya yang masih remaja itu. Benar, Lami udah berkaca-kaca.

"Makanya kak Mark nikah, nanti kalo kak Somi pindah rumah ada yang gantiin." Ucap Mark santai.

"Ooo, ngusir gue lo?"

Mark minta ampun sambil menangkupkan kedua tangannya pada Somi.

"Oiya, kabar bagus. Papa bulan depan pulang!!!" Jerit Jieun. Dari tatapan anak-anaknya yang bahagia, Jieun yang paling bahagia. Tentu saja, sudah menikah tapi tetap long distance relationship itu tidak enak.

//


"Win? Lo sendirian? Mana Ryujin?" Yeji duduk di depan Winter yang sedang sarapan nasi bumbu bali.

"Ngagetin aja lo. Iya, kita tukeran kelas, gue minta tolong Ryujin buat jagain abang gue dulu."

Yeji melotot, "abang lo kenapa?" Tanya Yeji, dia sepertinya juga tidak tahu.

Dusk Till Dawn ; Mark Lee X YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang