like dan komen ya :)
//
//
"mentang-mentang udah punya pacar, sekarang kalo nongkrong sama pacar masing-masing gitu ya! Dasar gak setia kawan!" Gerutu Haechan kepada dua sahabatnya yang mulai susah diajak main karena punya pawang masing-masing. Lukas tertawa paling kencang karena sepertinya kehidupan cintanya mulus sementara Mark terkekeh pelan.
"Bukannya lo juga punya gebetan?" Ujar Mark membuat Lukas melotot.
"Hah? Siapa?" Tanya Haechan sok panik.
"Yang tidur berdua di ranjang Rumah Sakit siapa? Trus sekarang ke kampus naik mobil buat apa? Kalo bukan buat nganterin gebetan lo ke 127." Beber Mark sambil terkekeh menang.
"Tunggu-tunggu, gue gak asing sama anak 127 yang lo maksud. Temennya Winter yang rambut pendek kan?" Tebak Lukas. Bukannya memberontak seperti biasa, kali ini Haechan cuma nyengir karena kedekatannya dengan Ryujin terendus.
"Bukan gitu, dia partner aja." Elaknya pelan,
"Partner bobok?" Goda Lukas lalu ber-high five dengan Mark dan tertawa.
Mereka sedang berkumpul di kafe Lukas. Salah satu alasan Lukas jarang kumpul adalah karena selain jurusan mereka berbeda dan sedang aktif pacaran, Lukas juga sedang serius dengan kafenya yang sekarang semakin ramai. Terakhir mereka kesini ya saat itu, saat Haechan dan Mark berantem.
"Nih liat, karya Haechan. Kata Minju lo udah setara profesional lo Chan," puji Lukas pada foto Haechan yang ditempel di dinding kafe.
"Syukur deh kalo lo suka. Sekarang gue juga lagi banyak job motret. Temen-temennya Ryujin tuh next level semua. Kemana-mana suka difoto." Ungkap Haechan. "Tapi gapapa, duitnya juga lumayan."
"Bagus tuh, lo bisa kembangin bakat lo sekalian hobbi lo." Saran Lukas yang diangguki Mark.
"Gue juga mau kerja dong. Saranin gue harus kerja apa." Ucap Mark yang langsung bikin Lukas dan Haechan mendelik. Seorang Mark yang suka malas-malasan mau kerja?
"Lo gak ada lowongan Kas? Cuci piring boleh kok."
Lukas menggeleng, "lo kesambet apa pengen kerja? Lo kan tinggal minta kerja Bapak lo."
"Ya gak gitu juga. Modal nikah kan harus dari usaha kita sendiri."
"Nikah!?" Panik Lukas dan Haechan barengan, kenapa jadi ke pernikahan pembicaraan ini.
"Ya gak nikah juga kali Mark. Kita masih 21, masih panjang kalo mau nikah." Kata Haechan, tiba-tiba bulu kuduknya berdiri hanya mendengar kata menikah.
"Gue sama Minju juga nargetinnya kalo kita udah sama-sama lulus. Gak mau deket-deket." Tambah Lukas.
Mark melongo, jadi hanya dia yang menggebu-gebu mau nikah? Tapi belum punya kerja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn ; Mark Lee X Yeji
Fanfictionbagaimana jadinya jika Yeji harus menikah dengan musuh kakaknya karena kekhilafan yang juga ia setujui.