So lets goooo
Yeji, Winter dan Ryujin lagi bersama di kantin fakultas Teknik. Sudah lama gak kumpul karena Yeji yang sibuk latihan basket. Juga, jam kelas mereka yang kadang tidak sama.
"Nanti gak usah bawa mobil deh, pulang dianter bang Haechan aja."
"Ogah banget. Abang lo bacot banget Win."
Winter malah ketawa ngakak melihat muka Ryujin yang sepertinya trauma dengan kakaknya.
"Maksudnya apaan sih. Gue gak tau apa-apa." Yeji bete sendiri mendengar daritadi Winter dan Ryujin berbicara hal yang tak ia ketahui.
"Jadi Ji, waktu itu tuh Ryujin ke rumah gue, trus pulangnya dianterin abang gue." Kata Winter sambil ngakak lagi.
"Dan lo tahu Ji, dimobil gue dimaki-maki. Cuma gara-gara gue telat masuk mobil sepuluh menit." Wajah Ryujin begitu kesal mengingat kejadian itu, "tapi untung deh ada kak Mark. Dia baik lo." Mata Yeji langsung membulat mendengar nama Mark.
"Kok ada Mark?"
Ryujin mendecih, tahu sahabatnya itu lagi suka sama Mark. "Tenang aja, gue gak suka modelan kak Mark. Tapi dia baik. Baik banget."
"Ya kayak gitu cowok kalo lagi depan cewek. Palsu." Winter menyeruput latte nya dan menatap Yeji. Sebenernya Ryujin sudah cerita padanya tentang Mark yang mendekati Yeji.
"Eh, temen lo si Karina kok gak pernah keliatan?" Tanya Winter, Yeji mengangguk. Selain bukan satu kelas, Karina lebih banyak menghabiskan waktu dengan kakak kelas, apa lagi dia baru masuk kelas teater yang bakal ngadain pertunjukan buat ulang tahun kampus beberapa bulan lagi. Itu juga kenapa Yeji giat latian basket dan ingin masuk tim inti, bakal ada pertandingan basket antar kampus nantinya.
"Lo tau gak sih, Karina tuh populer banget. Surprisenya, dia multitalenta. Dia juga jago basket, sekarang ikut kelas teater. Keren parah temen gue itu." Kekeh Yeji membanggakan Karina.
"Tau kok. Jaemin juga kenal Karina. Temen taekwondo katanya."
Yeji melotot, "bisa taekwondo juga?"
"Wow, mana cantik banget lagi. Kira-kira udah punya cowok belum ya dia?" Pikir Ryujin.
"Gak ada. Tapi yang deketin dia banyak banget."
"Ha?"
"Iya, lo kenal kak Mark kan? Minta nomernya dong. Pleeeeeasee."
Yeji syok, terkejut ingin guling-guling. Dari banyak cowok yang bisa Karina dekati kenapa harus tanya nomor Mark.
"Buat apa. Gue gabisa kasih lo kalo belum ijin orangnya." Jawab Yeji tergagap.
Karina meringis, "kak Mark kan kakak kelas gue. Ga masalah kalo gue tau nomer dia. Gue gaakan kasih tau kalo lo yang ngasih kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn ; Mark Lee X Yeji
Fanfictionbagaimana jadinya jika Yeji harus menikah dengan musuh kakaknya karena kekhilafan yang juga ia setujui.