KEZIA GRETHANIA SAGANTARA, seorang pianis muda yang cantik dan pintar. Berasal dari keluarga yang harmonis dan juga berada, membuatnya selama ini mengira hidupnya berjalan dengan baik, tanpa ada masalah apapun. Namun, ternyata apa yang Kezia kira se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
Starlight High School 📍
Ting Tong!
Jam pelajaran telah selesai, para siswa dipersilahkan istirahat.
Berbunyinya bel istirahat pertama membuat Mrs. Diana, guru Matematika yang tengah menerangkan materi pembelajaran di kelas 12 IPS 1, akhirnya menutup kelas.
"Baik, karena waktu istirahat sudah tiba pelajaran hari ini sampai di sini dulu. Tugas untuk minggu depan, kerjakan lks halaman 23. Miss permisi,"
"Baik, terima kasih Miss!"
Mrs. Diana akhirnya berjalan keluar meninggalkan kelas. Semua siswa yang ada di dalam langsung berhamburan keluar untuk pergi ke kantin mengisi perut mereka.
Namun, berbeda dengan Kezia yang malah menjatuhkan kepalanya di atas meja dan menutup wajahnya menggunakan lengannya.
"Hoam!"
Aurel mengernyit menatap Kezia yang langsung menguap begitu Mrs. Diana keluar dari kelas. Tumben sekali sahabatnya itu mengantuk seperti ini. Sangat bukan Kezia sekali.
"Kenapa lo?" tanya Aurel. Kezia mengangkat wajahnya sejenak kemudian kembali menjatuhkannya. "Ngantuk gue," jawab Kezia.
"Ngantuk? Emang semalem lo tidur jam berapa?"
"Hampir jam setengah 1,"
"Dih, ngapain lo baru tidur jam segitu? Ngepet lo ya?"
"Ngepet mata lo!"
"Mata gue nggak bisa ngepet," sahut Aurel asal-asalan.
Kezia mendengus, "Gue nggak bisa tidur semalem, entah kenapa."
"Udahlah bodo amat lo nggak bisa tidur atau gimana. Sekarang mari kita pergi ke kantin!" Aurel beranjak dari kursinya membuat Kezia menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak ikut deh. Ngantuk," ucap Kezia.
"Ih apaan nggak ikut?! Ayo ikut! Harus ikut!" seru Aurel kemudian menarik paksa tangan Kezia untuk segera beranjak dari kursinya. Hal itu tentu membuat Kezia mendengus kesal karena merasa risih. "Jangan tarik-tarik gue, kampret!" kata Kezia berusaha melepaskan tangan Aurel.
"Makanya ayo ikut! Masa iya gue cuma sama Jessie ke kantin?!" rengek Aurel. Jessie kemudian tersenyum kecil, mengangkat telunjuknya dan digerakan secara cepat. "Maaf aja nih, gue nggak ikut ke kantin. Ada urusan di marching band. Bye bye!" kata Jessie kemudian berlalu cepat sebelum mendengar amukan dari Aurel.
Tentu saja hal itu membuat Aurel tercengang di tempatnya. Sementara Kezia dengan sekuat tenaga menahan tawanya agar tidak keluar.
