••••
"Mobil lo kenapa?" tanya Gastan begitu sudah berdiri di hadapan Kezia.
Kezia terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab. "Ban belakang mobilnya pecah."
Gastan kemudian melihat ke arah ban belakang mobil Kezia. Ternyata benar, ban mobil itu pecah dan terdapat paku yang tertancap di sana.
"Udah telpon orang atau cari bengkel, Pak?" Gastan beralih bertanya dengan sopir pribadi Kezia yang ia ketahui bernama Pak Oki.
"Belum, Aden. Ini baru saya mau telpon pemilik bengkel kenalan saya." Pak Oki menjawab.
Gastan mangut-mangut mengerti. Ia kemudian melirik Kezia yang hanya diam di tempatnya terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dilihat dari pakaian cewek itu yang rapi sudah pasti Kezia akan pergi menghadiri acara keluarga Ziggy.
"Non Kezia gimana caranya pergi ke acara sekarang? Bengkel kenalan Pak Oki baru bisa kesini setengah jam lagi." Pak Oki menyampaikan informasi yang baru ia terima dari pemilik bengkel.
"Setengah jam lagi, Pak?" beo Kezia terkejut.
"Iya, Non."
Pundak Kezia langsung turun mendengarnya. Bagaimana cara ia pergi ke acara keluarga Ziggy sekarang? Sebentar lagi jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan.
Gastan menatap cewek itu yang sekarang berubah lesu. "Biar Kezia berangkat sama saya aja, Pak."
"Hah?" Kezia menoleh cepat ke arah cowok itu yang baru saja berbicara.
"Lo mau pergi ke acara keluarga Ziggy, kan? Gue juga mau kesana, jadi lo lebih baik berangkat sama gue aja," ucap Gastan.
"Nggak usah. Gue cari taxi aja," tolak Kezia secara halus.
Gastan mengernyit tidak suka mendengar penolakan cewek itu. Bagaimana mungkin ia membiarkan Kezia mencari taxi malam-malam begini?
"Jangan, Non Kezia. Jangan cari taxi, ikut sama Den Gastan aja. Udah malam gini, Pak Oki nggak bisa kalau biarin Non Kezia pergi ke acaranya naik taxi sendirian. Nanti Nyonya bisa khawatir kalau tau." Pak Oki mengungkapkan kekhawatirannya kepada nona mudanya itu.
"Dengerin," kata Gastan berusaha membuat Kezia untuk mengerti situasi sulit ini.
"Nanti biar saya kasih tau Mama. Pak Oki nggak usah khawatir. Nanti pulangnya Kezia kan bisa bareng sama Pak Oki lagi. Bapak bisa jemput saya, kan?" Kezia masih mencari cara untuk tidak pergi ke acara keluarga Ziggy bersama Gastan.
"Tapi Non..." Pak Oki terlihat tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Keraguan tercetak jelas di wajah pria paruh baya itu. "Yaudah kalau begitu, Non. Nanti pulangnya saya jemput," ucap Pak Oki akhirnya.
Kezia tersenyum kecil dan mengangguk. Cewek itu kemudian berjalan menjauhi sopir pribadinya dan Gastan, pergi mendekat ke trotoar untuk mencari taxi atau mungkin ia akan memesan ojol lewat aplikasi online.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODY FOR YOU
JugendliteraturKEZIA GRETHANIA SAGANTARA, seorang pianis muda yang cantik dan pintar. Berasal dari keluarga yang harmonis dan juga berada, membuatnya selama ini mengira hidupnya berjalan dengan baik, tanpa ada masalah apapun. Namun, ternyata apa yang Kezia kira se...