"Uwahhh ruang tv-nya benar-benar luas! Idaman banget!" puji Tobias.
Saat ini, mereka sedang berada di rumah Sahara sesuai dengan apa yang mereka janjikan waktu itu.
"Benar! Aku juga suka desain rumahnya." timpal Liv. Ia menoleh ke arah Xiulan yang sedang menatap keluar jendela yang ada di ruangan itu.
Jendela itu mengarah ke sebuah Danau yang sepi dan terlihat tenang.
"Kau mau kesana?" tanya Sahara.
"Tidak, tak usah."
"Hei, ayo pesan pizza! Minuman dan makanan ringan saja tidak cukup kan?" ujar Luke.
"GO GO!!"
"Aku saja yang pesan." kata Shabiel mengajukan diri.
"Sambil nunggu pizza-nya, gimana kalau kita main game?"
"Setuju! Tapi game apa?" kata Matteo.
"Bagaimana kalau gerbang China? 2 orang akan menjadi gerbang, dan kita harus melewati 2 orang ini. Saat melewati, keduanya akan merentangkan tangan mereka. Jika kita kena, kita harus menjadi gerbang berikutnya." kata Aluina.
"ITU PERMAINANKU WAKTU KECIL! AYO KITA MAINKAN!" teriak Joanne.
"Aku juga sering main itu waktu kecil!" timpal Matteo.
Semuanya tampak senang membicarakan permainan tersebut, kecuali Xiulan.
"A - anu ... apa kau tak tahu permainannya?" ucap Nayyie yang disertai gelengan Xiulan.
"Gampang kok! Ayo sini denganku saja. Siapa yang mau jadi gerbangnya?" ujar Liv.
"Aku dan Lui saja! Kami cukup unggul dalam permainan ini." jawab Revibelle.
"Baiklah, ayo main!"
Revibelle dan Aluina pun berdiri berjauhan, menunggu Liv dkk melewati mereka. Kedua kembar itu tersenyum miring, seakan-akan sangat percaya diri bahwa mereka akan menang.
"Nah, ayo Xiu—"
Belum sempat Liv mengajak Xiulan untuk melewati keduanya, gadis berambut biru itu duluan melompat sembari salto ke depan hingga Revibelle dan Aluina tidak bisa mengenai-nya.
Hening, semua terdiam melihat aksi Xiulan barusan.
"KERENNN! GIRL CRUSH!" kata Luke memecah keheningan.
"HUH, KITA LENGAH! LUI, JAGA-JAGA!"
"HUM!"
"Aku tinggal begini saja sih." Matteo menjetikkan jarinya dan teleportasi ke samping Xiulan.
"HEH CURANG, MANA BOLEH BEGITU!" marah Shabiel.
"T - tapi Xiu—"
"Dia kan tidak memakai kekuatannya, cepat sini!" pinta Tobias.
"Cih, padahal kekuatanku berguna di saat-saat begini." omel Matteo.
"Liv, ayo lewat bersamaku." ajak Shabiel.
"Ayo!"
Kedua anak itu bergandengan tangan, mereka berlari secepat kilat menghindari tangan si kembar yang merentang.
"YEAYYY, LEWAT!"
Kali ini, Nayyie mencoba untuk melewatinya. Dan sialnya, ia tertangkap.
"ARGHHH, SIAL!"
"Hihi, ayo jadi gerbangnya!" kata Aluina.
"Kau gantikan Aluina saja, aku akan tetap jadi gerbangnya."
"Baiklah baiklah."
Kali ini, Nayyie menjadi gerbangnya bersama dengan Revibelle.
"YOSH, AYO KITA LEWATI MEREKA!" kata Luke. Saat ingin berlari, jari kaki Luke malah terlipat dan alhasil, ia terjatuh.
"BUAHAHAHA! KEPEDEAN SIH!" tawa Liv kencang.
"DIAM, AKU CUMA BELUM SIAP!"
"HUUU, KEPEDEAN!" Matteo ikut-ikutan mengejek.
"DIAM KAU, SENDIRINYA JUGA CURANG!"
"Ayo bangun cepat. Masih banyak yang belum lewat." kata Tobias.
"Iya iya." Luke bangkit berdiri kembali. Ia menghembuskan nafasnya, kali ini, ia berhasil melewatinya.
"Haha! Sudah kuduga aku bisa!"
"Sahara, sama aku yuk." ucap Joanne.
"Ayo!!"
Joanne dan Sahara bersamaan melewatinya. Sialnya, Joanne tersentuh oleh Revibelle.
"Yahhh, aku kena."
"Jadi gerbanggg!"
Sekarang, yang belum melewatinya hanya 3 orang. Tobias, Matteo, dan Revibelle.
"Mau lewat bersama-sama?" tanya Tobias.
"Gas, kita lihat siapa yang akan kena." terima Matteo.
"Siapa takut?" ujar Revibelle.
Mereka mengambil posisi, lalu berlari dengan cepat.
Nayyie dan Joanne bertatapan sambil menangguk. Mereka memasang kaki mereka hingga Tobias dan Matteo tersandung.
"HOI, BRENGSEK KALIAN! DASAR PILIH KASIH!" kesal Matteo sembari mengelus dagunya yang terpentuk lantai.
"HAHAHA, TIDAK ADA LARANGAN KAN?" kata Nayyie.
"KITA MENANG! KALIAN HARUS DIHUKUM!" tuntut Liv.
"Huft, oke oke. Apa itu?"
"AYO MENARI DENGAN LAGU 'POKOKE JOGET'!" teriak Nayyie dan Revibelle. Yang lain tampak menyetujui usul mereka.
"JOGET JOGET JOGET!"
"AH BRENGSEK! LIHAT SAJA KALIAN!"
Lagu diputar, dan Matteo juga Tobias pun mulai menari, melekukkan dan menggoyangkan tubuh mereka.
"Udah cocok banget tuh jadi biduan yang sering ada di kondangan!"—Luke.
"BENAR, AHAHAHAHA! TAREK LAGI MAS!"—Shabiel.
"KUBUNUH KALIAN SEMUA HABIS INI!"—Matteo & Tobias.
Press the star and leave ur comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
R.U.S
FantasíaRise Up School, sekolah terkuat diantara semua sekolah. Dimana semua muridnya merupakan anak-anak berkekuatan super. Namun, hanya ada 10 anak yang benar-benar kuat di sekolah itu. Mampukah 10 anak ini memberantas semua kejahatan yang ada? ⚠️TW⚠️ Sui...