Di malam hari, Xiulan pergi membawa Chichi dan Choco berjalan-jalan. Entah kenapa, ia tiba-tiba merasa jenuh di rumah.
Chichi menggonggong ke arah sebuah Pantai yang ada di dekat sana, ia berlari ke Pantai dan hampir terkena arus ombak. Jika Xiulan tidak cepat menangkapnya, Chichi sudah pasti akan tenggelam.
Kedua hewan peliharaannya berlarian di sana, sepertinya, mereka menyukai Pantai tersebut.
"Kau ... Lin?"
Xiulan menoleh ke si empunya suara. Gadis dengan rambut panjang berwarna pale pink itu tersenyum mengetahui dugaannya tak salah.
"Sedang apa disini?" tanya Joanne sambil duduk di samping Xiulan.
Xiulan menunjuk ke arah Chichi dan Choco, dan Joanne mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"Kau sendiri?"
"Aku memang biasa disini. Ini adalah tempat relaxing-ku. Kalau kedua orang itu sedang bertengkar, Pantai inilah yang menjadi penenangku." jelas Joanne. Seperti biasa, Xiulan hanya diam, tak merespon kata-kata dari Joanne. Karna ia sendiri tahu, bahwa Joanne tak ingin membahas masalah ini.
Joanne menatap kedua mata Xiulan lekat-lekat. Di tempat yang gelap, kedua mata gadis itu bersinar terang bersamaan dengan kulitnya yang putih.
"GUK GUK! GRRR!"
Keduanya spontan menoleh ke belakang, melihat Chichi yang sedang menggonggong entah ke siapa.
"Chichi, ada ap—"
Kata-kata Xiulan terpotong saat ia melihat Choco yang terluka karna dipukul oleh batu bata. Di sampingnya, terdapat seorang Pria yang memegang batu bata dan seorang wanita yang tergeletak berlumuran darah.
"C - Choco?!" kata Joanne kaget.
Xiulan mendekati Choco sembari mengangkatnya, kepala Choco terlihat mengeluarkan darah.
"Siapa kau, hah?! Kau mau lapor aku juga? Tak cukup kucingnya saja, kini majikannya pun ikut menganggu, MATI KAU!!" Pria itu melayangkan batu-nya ke arah Xiulan.
Namun sebelum sempat memukul, batu itu terlempar oleh angin yang sangat kencang. Itu adalah ulah Joanne, ia dengan sigap mengeluarkan kekuatannya dan membuang batunya.
Ia melayangkan batu itu kembali ke Pria tersebut. Alhasil, wajah pria itu terkena batunya.
"AH, PENGANGGU KALIAN SEMUA!"
Pria tersebut mengambil sebuah kapak di dekat pohon, melayangkannya kesana kemari hingga hampir mengenai Xiulan dan Choco.
Xiulan menaruh Choco di samping Chichi, ia bergumam "tolong jaga Choco sebentar."
Gadis itu berdiri, memainkan jarinya, dan membentuk sebuah manusia es, atau sering disebut Ice Man.
"Bawa ia ke Pantai." suruhnya pada Ice Man.
Ice Man mengangguk. Secepat kilat, ia menggendong pria itu, membawanya ke Pantai.
"OI, TURUNKAN AKU! BRENGSEK, MAU APA KAU HAH?! MATI KAU MATI!"
Pria itu menjerit kesakitan. Kiranya, ia bisa menghancurkan Ice Man, tapi nyatanya tidak. Ice Man sekuat besi, bahkan lebih kuat dari besi. Ia tidak mudah hancur oleh apapun. Salah satu senjata terkuat Xiulan.
Sejatinya, Xiulan jarang memakai Ice Man. Ia memakainya hanya saat keadaannya terdesak saja. Namun, ia juga bisa memakai Ice Man jikalau hatinya dipenuhi amarah dan kebencian, seperti yang terjadi saat ini.
"LEPASKAN! AKU BISA MATI KEDINGINAN! KUMOHON MAAFKAN AKU, SAKIT, DINGIN!"
"L - Lin, sudahlah. Ayo kita bawa Cho—"
![](https://img.wattpad.com/cover/282795233-288-k864998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
R.U.S
FantasyRise Up School, sekolah terkuat diantara semua sekolah. Dimana semua muridnya merupakan anak-anak berkekuatan super. Namun, hanya ada 10 anak yang benar-benar kuat di sekolah itu. Mampukah 10 anak ini memberantas semua kejahatan yang ada? ⚠️TW⚠️ Sui...