30 - Unfair Destiny

1.1K 241 365
                                    

Tarik napas dulu ya sebelum baca♥

***

"Ini salahku. Saat itu aku terlalu gegabah langsung menyatakan Woomi adalah Yewon." Chanyeol duduk berhadapan dengan Baekhyun yang terlihat termenung dengan pandangan kosong.

"Sesaat aku lupa. Saat Saena dan Yewon diculik mereka memakai baju yang sama. Aku terlalu senang karena berpikir sudah menemukan adikku. Aku bahkan lupa, makanan kesukaan mereka sama. Baik Saena dan Yewon mereka sama-sama menyukai permen kapas dan odeng. Kecuali satu yang berbeda. Saena alergi kacang."

Baekhyun masih bungkam. Seperti enggan membuka mulutnya. Enggan berbicara sepatah katapun.

"Baekhyun, hari ini saat sarapan tadi. Woomi menolak roti dengan selai kacang. Karena dia alergi."

Chanyeol mengusap wajahnya gusar. "Tapi ini membingungkan. Bagaimana cincin dengan inisial Y ada pada Woomi? Jika dia Saena maka dia harusnya memiliki cincin inisial S. Kau juga ingat bukan jika kita yang membelikan mereka cincin itu saat kecil menggunakan uang tabungan kita? Aku membeli untuk Yewon dan kau membeli untuk Saena."

"Dan juga, setiap melihat mata Woomi. Baik aku atau kau selalu seperti melihat mata Yewon bukan?"

Baekhyun memejamkan matanya, menghembuskan napasnya sebelum akhirnya mengusap wajahnya gusar.

Im Hye Joo dengan Ahn Gwan Woo datang bersama Bae Min Jung dan Byun Geon Ho. Menghampiri Chanyeol dan Baekhyun.

Soal Hyemi, ibunya. Chanyeol memilih menyuruh ibunya itu istirahat. Bagaimanapun ibunya itu baru pulih. Dan mendengar fakta tadi, pasti itu mengejutkan bagi ibunya. Terlebih ibunya itu sudah bahagia karena berpikir sudah menemukan Yewon kembali.

Lalu Woomi, gadis itu masih tidak percaya dengan fakta yang diketahuinya. Woomi pergi dari rumah keluarga Park tanpa mengatakan apapun. Dia memilih kembali ke rumah keluarga Ahn dan mengunci dirinya di kamar. Mi Hi sedang berusaha membujuknya untuk keluar dan bicara.

"Chanyeol, Woomi tidak salah ingat. Dia jelas tahu dengan benar fotonya saat kecil. Jika kau masih tidak percaya, ini foto Woomi yang aku ambil saat dia akan masuk ke sekolah setelah sembuh." Hye Joo memberikan selembar foto pada Chanyeol.

Chanyeol memandangi foto itu. Benar, ini Saena. Bukan Yewon.

"Lagi-lagi ini salahku. Seharusnya aku saat itu memastikan dengan membawa foto Yewon saat kecil. Tapi aku terlalu terburu-buru karena sangat senang," ujar Chanyeol menyesal.

"Itu berarti memang benar. Woomi adalah Saena. Dia anakku. Akhirnya aku menemukan anakku. Anak kita masih hidup, Geon Ho," Min Jung menangis dipelukan suaminya.

Chanyeol memandang bergantian pada Hye Joo dan Gwan Woo. "Apa kalian yakin saat menemukan Woomi, dia sendirian? Apa tidak ada anak perempuan lain?"

Hye Joo menggeleng. "Aku yang menemukannya. Dia tergeletak di pinggir jalan yang sepi. Keadaannya terluka sangat parah."

"Lalu Yewon dimana? Kenapa hanya ada Saena sendiri? Mereka kan diculik bersama." Min Jung bertanya-tanya. Meskipun dia senang menemukan Saena tapi dia tetap memikirkan keberadaan Yewon, anak dari sahabatnya.

Gwan Woo menoleh pada Hye Joo. "Ada satu hal yang belum kita ceritakan pada Chanyeol saat itu. Kau tentu ingat jika Woomi saat bangun setelah koma enam bulan, matanya buta? Lalu dia mendapatkan donor mata dari seorang anak perempuan."

Hye Joo mengerjap. Benar, dia belum menceritakan itu pada Chanyeol. Woomi mendapatkan donor mata dari anak perempuan yang dia yakin seumuran Woomi. Anak perempuan malang yang tidak bisa bertahan dan berakhir tiada di rumah sakit.

A DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang