"Jadi, kau Ahn Mi Hi?" tanya Baekhyun.
Woomi menggeleng. "Tidak. Aku Ahn Woomi. Kakakku tidak bisa datang kesini untuk mengembalikan ponselmu, jadi dia menyuruhku."
Chanyeol memandangi Woomi yang memakai seragam SMAnya. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
Woomi mengangguk. "Pertama, di Cafe saat ibumu mengomelimu. Kedua, di bandara saat kau berkenalan dengan kakakku, Ahn Mi Hi."
"Ahn Mi Hi yang pramugari itu?" balas Chanyeol dan Woomi langsung mengangguk.
"Kakakmu terlihat menyukaiku," tambah Chanyeol.
Woomi menghembuskan napasnya. "Tenang saja. Aku sudah memberitahu kakakku jika kau itu gay. Aku juga tidak akan rela jika kakakku patah hati hanya karena menyukai gay."
"Bisa berikan ponselku sekarang?" Baekhyun tiba-tiba bersuara kembali.
Woomi mengambil ponsel dari dalam tas sekolahnya, saat sedikit lagi dia memberikan ponsel itu pada Baekhyun, gerakannya terhenti. "Kau akan memberi imbalan apa jika aku memberikan ponsel ini?"
"Imbalan?" ulang Baekhyun. Woomi mengangguk. "Aku sudah jauh-jauh kemari dan menghabiskan uang untuk naik taksi hanya untuk mengembalikan ponsel ini, tentunya kau tidak akan membiarkan aku pulang dengan tangan kosong kan?"
Chanyeol berdecak. "Ck. Pamrih sekali."
"Dengar Baek, jika gadis bernama Ahn Mi Hi yang datang dan mengembalikan ponselmu, aku yakin dia tidak akan meminta imbalan apapun. Tidak seperti adiknya, pamrih sekali," kata Chanyeol pada Baekhyun.
"Dan sayangnya aku memang bukan Ahn Mi Hi." Woomi membalas perkataan Chanyeol.
Baekhyun menghela napas, mengambil dompet dari saku celananya namun terhenti saat mengingat sesuatu. Dia menoleh pada Chanyeol. "Yeol, berikan uang padanya."
"Ah uangmu pasti habis tidak tersisa karena diambil oleh preman-preman itu kemarin malam kan?" tebak Woomi dan tebakannya memang tepat.
"Kau tau dari mana Baekhyun dirampok?" tanya Chanyeol.
Woomi menoleh pada Chanyeol. "Aku sedikit menolongnya yah meskipun tidak membantu sama sekali sih. Kenapa? Kau cemburu?"
Woomi meneliti Chanyeol dan Baekhyun yang duduk bersampingan. "Kalian terlihat normal. Karena wajah tampan kalian itu, wajar saja orang-orang tidak akan mengira kalian gay."
Bahkan jantungnya kemarin malam sempat berdebar untuk pertama kalinya karena seorang pria bernama Byun Baekhyun itu.
"Bisa kau berhenti berbicara dan berikan ponselku sekarang juga?" Baekhyun bersuara kembali.
"Lalu, imbalannya?"
Baekhyun menyikut lengan Chanyeol. "Yeol, berikan uang padanya."
"Iya, apa susahnya? Bukannya kau kekasihnya?" sindir Woomi sembari menatap Chanyeol dengan tatapan mengejek.
Chanyeol mendengus kesal, dia mengambil dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang.
"Ini, kembalikan ponsel itu padanya," ujar Chanyeol sembari memberikan beberapa lembar uang pada Woomi.
"Aku penasaran, kenapa kau sangat membutuhkan ponsel ini. Padahal tidak ada apa-apanya. Bahkan di galeri hanya ada satu foto. Foto bayi siapa itu? Tidak mungkin bayimu dengan pilot ini kan?" Woomi memberikan ponsel itu pada Baekhyun.
"Kau membuka ponselku?" kata Baekhyun sembari mengambil ponselnya.
"Lagi pula polanya mudah tertebak. Segitiga siku-siku, kau tidak kreatif," balas Woomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Destiny
Fanfiction[ON HOLD] Takdir yang mempertemukan Ahn Woomi dengan Byun Baekhyun yang bisa membuatnya jatuh cinta dengan mudah. Tapi ternyata takdir juga yang membuatnya harus menentukan dia akan tetap menyukai Byun Baekhyun atau tidak. Takdir itu menariknya ke d...