"Ibu dan ayahmu sudah pergi ke Jepang lagi?" tanya Kai.
Mereka berjalan berdampingan menuju restoran samgyeopsal yang ada di sekitar daerah rumah Woomi.
Karena dekat, maka dari itu Woomi memilih mengajak Kai jalan kaki dan menyuruh Kai menyimpan motornya di rumah Woomi.
Lagi pula tidak ada salahnya, sambil berjalan-jalan di malam hari.
Woomi memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie yang dia gunakan. Gadis itu menoleh pada lelaki tan di sampingnya lalu mengangguk.
"Hm, lagi pula memang sebelumnya aku dan keluargaku tinggal di Jepang. Maka dari itu, ayah dan ibuku sering bolak-balik kesana karena memang pekerjaan mereka ada disana. Mereka pulang kesini satu bulan sekali atau bahkan bisa dua bulan sekali jika banyak pekerjaan."
"Sebenarnya saat itu aku yang memilih tinggal di Korea setelah lulus SMP. Kakakku juga setuju dan memilih menemaniku disini."
Kai melirik Woomi. "Tapi keluargamu semuanya orang korea kan?"
Woomi mengangguk. "Sebelum pindah ke Jepang, keluargaku tinggal di Korea. ibuku sendiri yang bilang. Tapi aku tidak begitu ingat kapan kami pindah ke Jepang. Mungkin saat aku masih kecil."
Kai mengangguk-angguk. "Tapi kenapa kau ingin pindah lagi ke Korea? Maksudku, apa ada alasan khusus?"
Lagi-lagi Woomi mengangguk.
"Apa alasannya?"
Seketika Woomi menghentikkan langkahnya membuat Kai juga ikut berhenti.
Tidak, Woomi menghentikkan langkahnya bukan karena pertanyaan Kai.
Dia melihat Choi Yerim dan seorang pria. Mereka berdua berjalan berdampingan tak jauh dari tempat Woomi berdiri.
Memang posisi mereka memunggungi Woomi. Tapi Woomi langsung mengenali wanita itu Yerim, karena saat wanita itu menoleh dan tersenyum pada pria itu, otomatis wajahnya sedikit terlihat dan itu memang Choi Yerim.
Sementara pria yang digandeng mesra oleh Yerim, memakai hoodie sekaligus penutup kepalanya. Woomi tidak bisa melihat wajahnya apalagi dalam posisi pria itu memunggunginya.
Tapi pria itu bukan Baekhyun. Itu jelas bukan Baekhyun.
"Ada apa?" tanya Kai bingung karena Woomi tiba-tiba diam dan menghentikkan langkahnya.
Woomi menoleh. "Kai. Kau duluan saja ke restoran samgyeopsal. Aku ada sedikit urusan. Tenang saja, aku pasti akan menyusulmu nanti," kata Woomi dan segera melangkah kembali.
"Tunggu, Woomi!"
"Duluan saja kesana, Kai. Aku akan menyusul! Aku janji!"
Woomi segera berlarian, mengikuti Yerim dan pria itu yang semakin menjauh.
Siapa sebenarnya pria itu?
Anehnya, Woomi merasa familiar dengan sosok pria itu.
Dan juga apa hubungan Yerim dengannya?
Melihat begitu mesranya Yerim menggandeng lengan pria itu, membuat Woomi berpikiran tidak-tidak.
"Apa dia selingkuh? Serius? Apa Baekhyun oppa tidak cukup untuknya? Apa dia gila?" rutuk Woomi sembari melangkah cepat berusaha agar tidak kehilangan jejak mereka.
Langkah Woomi terhenti saat mendengar ponselnya berbunyi. Tanpa pikir panjang, Woomi mengangkat telepon itu dan berjalan kembali.
"Halo? Siapa?"
Hening. Tidak ada jawaban.
"Siapa?" tanya Woomi lagi.
Woomi mempercepat langkahnya, fokus matanya hanya pada Yerim dan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Destiny
Fanfiction[ON HOLD] Takdir yang mempertemukan Ahn Woomi dengan Byun Baekhyun yang bisa membuatnya jatuh cinta dengan mudah. Tapi ternyata takdir juga yang membuatnya harus menentukan dia akan tetap menyukai Byun Baekhyun atau tidak. Takdir itu menariknya ke d...